Kamis 21 Oct 2021 20:19 WIB

BCA Bukukan Kenaikan Laba 15,8 Persen

Penyaluran kredit baru naik 13,8 persen seiring komitmen BCA bantu pemulihan ekonomi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak melaporkan kinerja keuangan solid selama sembilan bulan pertama tahun ini.
Foto: Prayogi/Republika
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak melaporkan kinerja keuangan solid selama sembilan bulan pertama tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak melaporkan kinerja keuangan solid selama sembilan bulan pertama tahun ini. Penyaluran kredit baru naik 13,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy) seiring komitmen BCA mendukung pemulihan ekonomi. Dari sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) juga tumbuh 21,0 persen yoy hingga akhir September 2021. 

Sejalan dengan kinerja kredit dan pertumbuhan CASA yang positif, BCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 23,2 triliun pada kuartal III 2021. Angka itu naik 15,8 persen yoy.

“Kami mengapresiasi upaya pemerintah dalam mengendalikan kasus covid-19 di Indonesia. Termasuk mengakselerasi program vaksinasi, sehingga aktivitas bisnis mulai menunjukkan pemulihan seiring peningkatan mobilitas," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers Paparan Kinerja Triwulan III 2021 yang digelar secara virtual, Kamis (21/10).

Ia menambahkan, perpanjangan relaksasi pajak pada sektor properti dan otomotif turut menjaga daya beli masyarakat. Bersamaan dengan stimulus pemerintah, kata dia, BCA kembali menyelenggarakan KPR BCA ONLINEXPO dari 9 September hingga 10 Oktober, setelah sebelumnya diadakan pada sepanjang Juli 2021. 

"BCA juga menghadirkan KKB BCA Virtual Mall untuk memberikan penawaran khusus KKB bagi segmen ritel. Kami melaksanakan kedua event tersebut di sepanjang kuartal III tahun ini, sebagai bentuk optimisme dalam mendorong penyaluran kredit dan mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah tantangan yang ada,” jelas Jahja. 

Penyaluran kredit baru tercatat lebih tinggi dibandingkan tingkat pelunasan (loan repayment), sehingga total kredit BCA tumbuh 4,1 persen yoy menjadi Rp 605,9 triliun pada September 2021. Penempatan pada obligasi korporasi juga tumbuh positif, naik 16,1 persen yoy.

Secara keseluruhan, portofolio total kredit dan obligasi korporasi meningkat 4,5 persen yoy menjadi Rp 630,2 triliun. Dijelaskan, pertumbuhan kredit ditopang oleh membaiknya permintaan dari segmen korporasi dan KPR, kredit pada kedua segmen tersebut masing-masing naik 7,1 persen yoy dan 6,5 persen yoy mencapai Rp 269,9 triliun dan Rp 95,1 triliun.

Pada periode sama, kredit komersial dan UKM mencatatkan rebound, naik 1,5 persen yoy menjadi Rp 185,4 triliun. Sementara, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) turun 7,6 persen yoy menjadi Rp 35,6 triliun, meski koreksinya membaik dari periode sebelumnya. 

Saldo outstanding kartu kredit dan lainnya naik 1,2 persen yoy menjadi Rp 13,9 triliun. Secara total, portofolio kredit konsumer juga membaik dengan kenaikan 2,1 persen yoy menjadi Rp 144,7 triliun. 

“BCA senantiasa mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG), ditandai dengan komitmen penyaluran kredit kepada sektor-sektor berkelanjutan yang naik 25,6 persen yoy menjadi Rp 143,1 triliun. Nilai ini berkontribusi 23,6 persen bagi total portofolio kredit, di antaranya mencakup pembiayaan kepada sektor UKM, pengelolaan sumber daya alam dan lahan yang berkelanjutan, dan energi terbarukan,” ujar Jahja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement