Kamis 21 Oct 2021 20:46 WIB

Bupati Cirebon: Pembangunan Belum Berjalan Maksimal

Sudah lebih dari dua tahun menjabat sebagai Bupati Cirebon.

Bupati Cirebon: Pembangunan Belum Berjalan Maksimal (ilustrasi).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Bupati Cirebon: Pembangunan Belum Berjalan Maksimal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Bupati Cirebon, Jawa Barat Imron mengatakan pembangunan di daerahnya belum berjalan secara maksimal, dan bahkan untuk penyerapan anggaran di setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) hingga saat ini baru 54 persen.

"Pembangunan kurang jalan, saya lihat ada beberapa dinas yang mempunyai kegamangan. Saya juga minta semua dinas harus mampu berinovasi," kata Imron di Cirebon, Kamis (21/10).

Imron mengatakan sudah lebih dari dua tahun menjabat sebagai Bupati Cirebon, namun pembangunan masih belum maksimal, dan pada sisa jabatannya ini sangat perlu dilakukan percepatan.

Menurutnya pada tahun 2021 ini, penyerapan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dari total Rp3,4 triliun lebih, yang terealisasi hanya sebesar 54 persen saja. "Penyerapan anggaran juga sangat lamban, dan bahkan sampai dengan saat ini baru 54 persen," tuturnya.

Untuk itu kata Imron, pihaknya membentuk Tim Akselerasi Percepatan Pembangunan Daerah (TAPD) Kabupaten Cirebon, guna mempercepat pembangunan, agar dari sisa masa jabatannya bisa lebih baik lagi. "Meskipun tim ini dibentuknya telat, tetapi masih ada waktu untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik. Nantinya, belanja daerah di Kabupaten Cirebon akan lebih maksimal," katanya.

Ketua TAPD Kabupaten Cirebon Rokhmin Dahuri mengatakan, TAPD bekerja membantu pemerintah menyempurnakan rencana pembangunan yang sudah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon.

Selain itu tim juga bergerak untuk mendatangkan lebih banyak anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) kabupaten tersebut.

"Tim ini bersifat mendampingi OPD, saya sangat menyayangkan penyerapan APBD yang dilakukan Kabupaten Cirebon hanya 54 persen saja. Padahal, kalau itu bisa maksimal sisanya bisa membantu pembangunan infrastruktur, pendidikan dan bidang lainnya," katanya.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement