Kamis 21 Oct 2021 20:49 WIB

WJIS 2021, Pecahkan Rekor Investasi Tahun Lalu

Ajang WJIS 2021 makin mengukuhkan ketangguhan Jabar dalam sektor investasi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
Pemprov Jabar,  menggenjot investasi dengan menggelar West Java Investment Summit 2021 di Hotel Homan Kota Bandung, Kamis (21/10).
Foto: istimewa
Pemprov Jabar, menggenjot investasi dengan menggelar West Java Investment Summit 2021 di Hotel Homan Kota Bandung, Kamis (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ajang West Java Investment Summit (WJIS) 2021 berhasil memecahkan rekor pencatatan investasi dibandingkan dengan ajang yang sama pada 2020 lalu.

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara, DPMPTSP menargetkan nilai Rp 717 triliun dari berbagai proyek investasi. Ajang WJIS 2021 sendiri, makin mengukuhkan ketangguhan Jabar dalam sektor investasi.

Baca Juga

Noneng menyebut, angka Rp 717 triliun datang dari angka anggaran Perpres 87/2021 tentang percepatan pembangunan kawasan Rebana dan Jabar Selatan senilai sekitar Rp 400 triliun, lalu target realisasi investasi Jabar 2021 Rp 127 triliun. 

"Nilai Rp 41 triliun dari penandatanganan kerjasama di WJIS dan proyek Rp 5,6 triliun yang juga ditawarkan akan masuk. Jadi naik dari tahun lalu total Rp 300 triliun, sekarang Rp 717 triliun," ujar Noneng di ajang WJIS 2021 Savoy Homann, Bandung, Kamis (21/10).

Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersyukur atas capaian WJIS 2021 yang mampu mendulang nilai tinggi. "Dari Rp 717 triliun yang kita kejar, yang sudah kongkret Rp 41 triliun, sisanya dinegoisasikan dalam dua hari ini dari 1.100 peserta," kata dia.

Sebelumnya, WJIS 2020 mencatatkan nilai investasi hingga Rp 380 triliun dari berbagai skema pencatatan.

Sementara menurut Kepala Perwakilan BI Jawa Barat Herawanto, investasi di Jabar Selatan kalau direalisasikan akan menjamin pertumbuhan ekonomi Jawa Barat itu di zona positif. Bahkan, terus meningkat. Karena, bagaimanapun, pandemi ini dengan segala konsekuensi dan penanganannya, berpotensi menahan laju pertumbuhan.

"Maka proyek-proyek ini penting untuk segera direalisasikan agar pertumbuhan itu tetap tajam ke atas," kata Herawanto.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement