REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Arsenal Mikel Arteta telah mengakui kesedihannya atas pengakuan Steve Bruce tentang pelecehan yang dia terima saat bertanggung jawab atas Newcastle United. Bruce meninggalkan St James 'Park dengan persetujuan bersama setelah Magpies diambil alih oleh Dana Investasi Publik Arab Saudi.
Setelah pemecatan terhadap dirinya, pria Inggris itu pun angkat bicara dan menyoroti sejumlah pelecehan yang dia alami selama dua tahun di Timur Laut. Komentar mantan manajer Newcastle itu jelas-jelas menyinggung rekan-rekannya di 19 klub Liga Primer Inggris lainnya.
Salah satunya adalah Arteta, yang kini mengungkapkan kesedihannya tentang sejauh mana 'pelecehan' yang diterima Bruce selama di Newcastle. "Saya sangat sedih setelah membaca pernyataan dari Steve," kata Arteta dikutip dari Daily Star, Kamis (21/10).
Arteta punya dua alasan mengapa merasa sedih mendengarnya, pertama karena ia mengenalnya secara pribadi, dan kedua, karena apa yang disampaikan Bruce dalam kata-katanya. Bos Arsenal mengakui kapasitas Bruce yang telah bermain selama lebih dari 40 tahun sebagai pemain dan sebagai manajer.
"Dia sudah mengelola lebih dari 1.000 pertandingan. Dia memberi tahu Anda, dengan pengalaman itu, dengan tingkat keahlian yang dia miliki bahwa dia berjuang dengan situasi seperti itu, dengan pelecehan semacam itu," ujarnya.
Bruce mengaku dirinya merasa sangat kesulitan selama menjadi pelatih Newcastle United. Ia juga menyebut dirinya sebenarnya bukan orang yang diinginkan oleh banyak pihak di Newcastle.
Bruce menceritakan saat kali pertama tiba di St James' Park, dirinya tidak mendapatkan sambutan yang hangat. Ia justru mendapat cacian dan makian dari berbagai pihak yang meragukannya. Ia bahkan mengaku tak pernah dihargai jika mendapatkan hasil yang bagus dan hanya disebut sebagai sebuah keberuntungan.