Kamis 21 Oct 2021 22:27 WIB

Arab Saudi: Israel Rampok Hak Dasar Warga Palestina

Perwakilan PBB menegaskan dukungan kuat kerajaan Saudi untuk perdamaian di Palestina

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Tentara Israel dari Korps Lapis Baja di tank Merkava mereka, terlihat di sebuah tempat berkumpul di Dataran Tinggi Golan, 28 Juli 2020.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Tentara Israel dari Korps Lapis Baja di tank Merkava mereka, terlihat di sebuah tempat berkumpul di Dataran Tinggi Golan, 28 Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perwakilan Tetap Arab Saudi untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Abdullah Bin Yahya Al-Mouallimi, mengatakan Israel telah merampok hak-hak paling dasar rakyat Palestina. Al-Mouallimi menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia Barat (ESCWA), yang membahas tentang dampak ekonomi dan sosial pendudukan Israel terhadap kondisi kehidupan rakyat Palestina.

Al-Mouallimi mengatakan hak untuk pembangunan, penentuan nasib sendiri, dan kehidupan adalah salah satu hak paling dasar yang dijamin di bawah hukum internasional untuk semua orang. Namun hak dasar warga Palestina hingga saat ini masih dirampas oleh Israel.

Baca Juga

"Pihak berwenang Israel tidak hanya merampok hak rakyat Palestina untuk pembangunan, tetapi juga merampas hak mereka untuk membangun negara yang mandiri dan layak yang merangkul harapan dan aspirasi mereka,” ujar Al-Mouallimi dilansir Middle East Monitor, Kamis (21/10).

Menurutnya, laporan PBB menunjukkan sejauh mana pelanggaran serta dampak ekonomi dan sosial dari pendudukan Israel terhadap kondisi kehidupan rakyat Palestina. Laporan tersebut juga mengungkap dampak pendudukan Israel terhadap penduduk Dataran Tinggi Golan. Di bawah pemerintahan mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu, Israel mengklaim Dataran Tinggi Golan adalah wilayah kekuasaannya.

Al-Mouallimi menuding pengabaian Israel terhadap resolusi internasional mencerminkan kecenderungan untuk membatalkan semua upaya yang bertujuan mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif. Dengan demikian, Israel dapat melanjutkan pelanggarannya terhadap rakyat Palestina dan memperluas pembangunan pemukiman liar.

Al-Mouallimi menekankan pembangunan di wilayah Palestina dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki berkaitan erat dengan mencapai perdamaian, keamanan, dan keadilan. Karena itu, pembangunan tidak dapat dicapai tanpa menemukan solusi permanen, adil, dan komprehensif untuk masalah Palestina.

Al-Mouallimi meminta Dewan Keamanan untuk memikul tanggung jawab politik dan moralnya dengan mewajibkan Israel untuk mematuhi resolusi dan undang-undang internasional. Resolusi dan undang-undang internasional menyerukan untuk mengakhiri pendudukan Israel serta  penarikan penuh dari tanah Arab yang diduduki, termasuk Dataran Tinggi Golan di Suriah. Dia juga menegaskan kembali dukungan kuat kerajaan Saudi untuk perdamaian di Palestina.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement