REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - NATO berdiri dalam solidaritas dengan sekutunya yang terancam oleh aliran migran yang digunakan oleh rezim Belarusia sebagai bentuk perang hibrida, kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Rabu.
Berbicara pada konferensi pers sebelum pertemuan para menteri pertahanan NATO, Stoltenberg mengatakan, “Sekutu kami, Polandia, Lithuania, dan Latvia melihat lonjakan migran yang datang dari Belarus. Aliran migran ini diatur dan digunakan oleh Belarus sebagai bentuk perang hibrida.”
Dia juga menekankan bahwa sekutu NATO telah membahas hal ini dan akan terus menangani ancaman ini.
Stoltenberg mengungkapkan dirinya menyayangkan keputusan Rusia baru-baru ini untuk menutup misi diplomatiknya di NATO dan kantor NATO di Moskow.