Jumat 22 Oct 2021 05:13 WIB

Polemik Jalan Ataturk Tak Ganggu Bilateral Turki-Indonesia

DI Turki Kemal Attaturk dianggap nabi atau bahkan Tuhan yang menciptakan Turki.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Subarkah
Patung Mustafa Kemal Ataturk di Taksim Square, Istanbul, Turki.
Foto: Reuters
Patung Mustafa Kemal Ataturk di Taksim Square, Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Usulan penamaan jalan Mustafa Kemal Ataturk (MKA) di Jakarta menimbulkan tanggapan yang beragam. Namun, sebagian besar masyarakat Indonesia menolak usulan rencana tersebut. Apakah penolakan itu  akan memengaruhi hubungan antara Turki dan Indonesia?

Pimpinan Hayrat Foundation Turki di Indonesia Dr Jamal Sahin mengatakan respons penolakan penamaan jalan MKA tidak mengganggu hubungan antara Indonesia dan Turki. “Ada kerja sama antara Turki dan Indonesia yang saling memberikan penamaan jalan. Di Indonesia, tokoh MKA diusulkan. Jika ini tidak diterapkan, menurut saya ini tidak mengganggu hubungan itu karena orang Turki tidak banyak di Indonesia,” kata Sahin dalam diskusi Islam vs Sekularisme, Respons Ulama dan Intelektual Muslim II di kanal Youtube UFS Official Channel.

Sahin menyebut, meskipun MKA dikenal sosok yang disegani di Turki, seharusnya tidak memilih nama MKA sebagai nama jalan. Sebab, banyak orang Indonesia yang memperdebatkan hal itu.

Untuk menyeimbangi nama Soekarno yang akan diberikan sebagai nama jalan di Turki, Sahin setuju apabila tokoh Turki lain diusulkan, seperti Eks Perdana Menteri Turki Adnan Menderes. Menderes dikenal sosok yang sangat baik dan dekat dengan Soekarno.