Jumat 22 Oct 2021 06:58 WIB

Kadin Dorong Peran Swasta dalam Upaya Dekarbonisasi

Swasta berkomitmen dekarbonisasi dalam siklus kegiatan ekonomi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (30/7/2021). Indonesia berkomitmen menerapkan konsep logistik hijau dalam distribusi logistik, melalui transformasi dan dekarbonisasi di sektor transportasi untuk mengurangi dampak pemanasan global.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (30/7/2021). Indonesia berkomitmen menerapkan konsep logistik hijau dalam distribusi logistik, melalui transformasi dan dekarbonisasi di sektor transportasi untuk mengurangi dampak pemanasan global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang Indonesia mendorong peran swasta dalam upaya dekarbonisasi. Menurut Kadin, dinamika dan keseimbangan antara Pemerintah dan swasta penting bagi pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

Indonesia menargetkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen dalam kurun 2020-2030, sesuai dengan Paris Agreement di 2015 yang kemudian diratifikasi melalui UU No 16/2016.

Baca Juga

Kadin Indonesia dibawah kepemimpinan Ketua Umum Arsjad Rasjid berkomitmen menghimpun keikutsertaan seluruh sektor swasta untuk menjadi katalisator kebijakan tersebut. Selanjutnya, akan diintegrasikannya ke dalam siklus kegiatan ekonomi guna berikan kontribusi dalam upaya dekarbonisasi.

“Dalam skala utilitas, Kadin melihat banyak minat dari pihak domestik, regional bahkan internasional untuk menjalankan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) atau sering disebut Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) dan ingin mengambil bagian dalam pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia,” kata Arsjad melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, pada Kamis (21/10).

Menurutnya, Kadin juga melihat bahwa banyak dari sektor swasta semakin tertarik untuk memasang panel energi surya sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi.

Arsjad optimis, dengan model bisnis dan skema pembiayaan yang semakin matang di sekitar industri panel energi surya, Kadin dapat mendorong lebih banyak investasi dalam rantai nilai atap surya dalam bentuk panel surya, elektronika daya, penyimpanan energi dan layanan EPC.

“Hal seperti ini pada gilirannya akan menciptakan siklus umpan balik positif yang memungkinkan terciptanya ekonomi hijau atau industri hijau,” ujarnya.

Peran swasta dalam pengembangan energi terbarukan atau dalam upaya dekarbonisasi, lanjut Arsjad, tidak hanya dalam upaya mitigasi GRK saja. Sebab, jika dilakukan dengan strategi yang tepat juga dapat memacu tumbuhnya industri baru dan memberikan keuntungan ganda bagi Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement