Jumat 22 Oct 2021 06:57 WIB

Israel Usir Ketua Komite Pemakaman Islam dari Yerusalem

Perintah pengusiran itu berlaku selama 10 hari.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Israel Usir Ketua Komite Pemakaman Islam dari Yerusalem. Seorang wanita dengan pakaian tradisional Palestina berjalan menuju Gerbang Damaskus ke Kota Tua Yerusalem untuk sholat di kompleks Masjid Al Aqsa yang menandai Maulid al-Nabi, hari kelahiran Nabi Muhammad, Selasa, 19 Oktober 2021.
Foto: AP/Maya Alleruzzo
Israel Usir Ketua Komite Pemakaman Islam dari Yerusalem. Seorang wanita dengan pakaian tradisional Palestina berjalan menuju Gerbang Damaskus ke Kota Tua Yerusalem untuk sholat di kompleks Masjid Al Aqsa yang menandai Maulid al-Nabi, hari kelahiran Nabi Muhammad, Selasa, 19 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Otoritas pendudukan Israel mengusir kepala Komite Pemeliharaan Pemakaman Islam Haj Mustafa Abu Zahra dari Yerusalem. Kantor berita Safa melaporkan, perintah pengusiran itu berlaku selama 10 hari dan dibuat sehari setelah dia ditangkap dan dibawa untuk diinterogasi.

Saksi mata mengatakan polisi pendudukan dan petugas intelijen menangkap Abu Zahra di lingkungan Al-Masara di seberang Gerbang Damaskus di Yerusalem yang diduduki. Dia memiliki toko makanan di daerah tersebut.

Baca Juga

"Polisi perbatasan pendudukan Israel dan dinas intelijen menyerbu ke toko dan menahan saya. Mereka menginterogasi dan menanyai saya tentang pemakaman itu dan kemudian menuduh saya menghasut orang-orang Yerusalem untuk memulai pemberontakan," kata Abu Zahra kepada Safa, dilansir di Middle East Monitor, Jumat (22/10).

Pengacara yang mewakili komite tersebut, Muhannad Jabara, mengatakan Abu Zahra diinterogasi di tempat yang disebut "4 kamar" di pusat penahanan Moskoubiya di Yerusalem. Dikatakannya, Abu Zahra pergi ke Pemakaman Yusufiyah pada Selasa pagi untuk memeriksa apakah Israel telah melanjutkan buldoser yang mereka lakukan di sana.

Menurut Jabara, pesan dari ketua Komite itu membenarkan dia melihat tim dari kotamadya Yerusalem yang dikelola Israel di sekitar pemakaman. Dia mengatakan, apa yang disebut "otoritas alam" kemungkinan akan melanjutkan penggalian di pemakaman Islam tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement