REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Laporan media Turki Sabah pada Kamis (21/10) menyatakan bahwa jaringan Mossad dari 15 orang Arab telah ditangkap oleh Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT). Laporan itu muncul hanya beberapa minggu setelah media yang berafiliasi dengan Hamas mengklaim bahwa mata-mata asal Palestina bekerja untuk Mossad di Turki.
Laporan tersebut mengklaim bahwa para tersangka dibagi menjadi lima sel yang masing-masing terdiri dari tiga orang dan semuanya ditangkap dalam operasi tertutup pada 7 Oktober. Surat kabar Turki itu mengklaim bahwa mereka juga dapat memperoleh nama dan foto dari mata-mata.
Salah satu dari lima sel melakukan kontak dan bertemu dengan petugas dari Mossad dan memberikan informasi dan dokumen penting bagi Israel.
Situs berita Middle East Eye mengonfirmasi bahwa 15 tersangka telah ditangkap atas tuduhan spionase dan bekerja untuk Mossad. Mereka bekerja untuk mengumpulkan informasi tentang warga Palestina yang tinggal di Turki.
Laporan berita itu menyatakan bahwa enam warga Palestina yang dilaporkan hilang di Turki sejak September termasuk di antara para tersangka. Saudara dari salah satu tersangka mengatakan laporan tentang spionase itu salah dan bahwa seluruh situasi adalah kesalahpahaman.
Sedangkan kantor media TRT Haber Turki melaporkan bahwa siswa Palestina dan Suriah menjadi sasaran. Mereka menerima pelatihan di industri pertahanan, serta informasi tentang asosiasi dan organisasi.
Salah satu mata-mata utama, diidentifikasi sebagai A.B. diduga mengumpulkan informasi tentang fasilitas apa yang disediakan Turki untuk warga Palestina yang menentang Israel di negara itu. A.B memasuki Turki pada akhir 2015 dan dilaporkan sebagai orang hilang pada Juni tahun ini.