Jumat 22 Oct 2021 10:58 WIB

Hamilton Ingin F1 Kembali ke Afrika, Dukung Ekspansi di AS

F1 terakhir kali menyambangi benua Afrika pada 1993 dalam balapan di Sirkuit Kyalami.

Pembalap Formula Satu Inggris Lewis Hamilton.
Foto: EPA-EFE/TOLGA BOZOGLU
Pembalap Formula Satu Inggris Lewis Hamilton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juara dunia Formula 1 (F1) tujuh kali Lewis Hamilton pada Kamis (21/10) waktu AS menyambut ekspansi olahraga balap mobil paling bergengsi di dunia itu di Amerika Serikat. Ia juga ingin balapan ini kembali ke Afrika Selatan.

F1 terakhir kali menyambangi benua Afrika pada 1993 dalam balapan di Sirkuit Kyalami, Johannesburg, Afrika Selatan. Saat ini sedang ada pembicaraan mengembalikan balapan ke sana.

Baca Juga

Chloe Targett-Adams, kepala promosi balapan F1, mengatakan pada Februari bahwa balapan di Afrika merupakan prioritas. Sementara Miami dijadwalkan menjadi balapan kedua di AS tahun depan, bersama Austin, Texas, di tengah pembahasan terkait kemungkinan grand prix ketiga di Las Vegas.

"Tempat yang sangat dekat di hati saya dan yang paling penting bagi saya adalah membawa balapan kembali ke Afrika Selatan," kata Hamilton dalam sesi jumpa pers jelang Grand Prix Amerika Serikat seperti dikutip Reuters, Kamis.

"Saya rasa terdapat jumlah pengikut yang sangat banyak di sana dan akan luar biasa menunjukkan betapa cantiknya tanah air itu," kata satu-satunya pebalap berkulit hitam di F1 tersebut.

Pekan lalu F1 merilis kalender berisi 23 balapan untuk musim depan, dengan Miami menempati slot Mei dan Austin pada Oktober. "GP AS fantastis dan ini adalah negara yang sangat besar, satu balapan saja di sini tentunya tidak cukup untuk mengisi budaya balapan di sini," kata Hamilton.

"Saya rasa setidaknya harus ada dua. Akan tetapi begitu banyak kota besar yang bisa menjadi tuan rumah grand prix. Miami sama luar biasanya dengan Austin. Saya tidak tahu tentang yang selanjutnya, tapi saya tidak berlawanan dengan itu," kata Hamilton.

Pembalap Ferrari Charles Leclerc juga sepakat dengan Hamilton soal tiga balapan di AS. "Saya rasa F1 semakin tumbuh dan besar dalam beberapa tahun terakhir berkat season Netflix di sini dan saya sangat bisa merasakannya dan melihatnya," kata Leclerc mengacu ke serial Drive to Survive yang populer di layanan streaming video itu.

"Luar biasa berada di sini dan saya akan sangat senang mendapati balapan ketiga di sini. Saya sepakat dengan Lewis soal Afrika secara umum," kata Leclerc.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement