Jumat 22 Oct 2021 12:58 WIB

PTM di 12 Sekolah di Bandung Dihentikan Sementara

Tes PCR sudah dilakukan kepada 67 sekolah, 30 sekolah nol kasus Covid-19.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agus raharjo
Petugas kesehatan melakukan tes usap antigen ke pelajar di SDN 015 Kresna, Cicendo, Kota Bandung, Jumat (15/10). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Dinas Pendidikan Kota Bandung melakukan tes usap antigen secara acak bagi pelajar di sejumlah sekolah untuk memastikan kesehatan siswa dan mencegah terjadinya klaster penyebaran Covid-19 di sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan melakukan tes usap antigen ke pelajar di SDN 015 Kresna, Cicendo, Kota Bandung, Jumat (15/10). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Dinas Pendidikan Kota Bandung melakukan tes usap antigen secara acak bagi pelajar di sejumlah sekolah untuk memastikan kesehatan siswa dan mencegah terjadinya klaster penyebaran Covid-19 di sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menyebut pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di 12 sekolah dihentikan sementara. Penghentian dilakukan mengingat hasil tes PCR acak kepada siswa dan guru melebihi lima persen yang berarti harus dihentikan sementara.

"(Ada) 12 sekolah (PTM dihentikan sementara)," ujar Sekretaris Disdik Kota Bandung, Cucu Saputra saat dikonfirmasi, Jumat (22/10). Ia menuturkan tes PCR sudah dilakukan kepada 67 sekolah.

Cucu melanjutkan hasil dari tes PCR tersebut 37 sekolah nol kasus positif Covid-19, 18 sekolah hasil tes PCR berada di angka 1 hingga 5 persen sehingga rombongan belajar yang terpapar dilakukan pemeriksaan dan karantina. Sedangkan rombongan belajar yang lain masih bisa melaksanakan kegiatan belajar tatap muka.

Ia menuturkan, hasil tes PCR di 12 sekolah menunjukkan berada di angka lima persen. Sehingga pihaknya memberhentikan sementara pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut hingga selesai proses tracing.

Cucu menambahkan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran tentang tindak lanjut hasil surveilans kepada seluruh sekolah yang menggelar PTM terbatas. Bagi sekolah yang terdapat hasil tes PCR dari 0 hingga 1 persen di lakukan isolasi mandiri kepada yang terpapar sedangkan PTM tetap berjalan.

Sedangkan di angka 1 hingga 5 persen dilakukan isolasi mandiri kepada yang terpapar, mengetes semua rombongan belajar dan karantina semua anggota rombongan belajar. Apabila lebih dari lima persen maka isolasi mandiri dan PTM dihentikan sementara sampai semua anggota sekolah.

"Berkoordinasi dengan UPT Puskesmas setempat untuk pelaksanaan tindaklanjut secara medis sesuai standar yang sudah ditentukan. Selanjutnya bagi satuan pendidikan yang persentase hasil survailens di atas lima persen dinyatakan positif untuk menghentikan sementata pelaksanaan PTM," katanya.

Sebelumnya, Sebanyak 54 orang siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Bandung dinyatakan positif Covid-19 usai mengikuti tes PCR. Angka tersebut bertambah dari yang sebelumnya yang dinyatakan positif 14 orang.

"Hasil surveilans PTM dari total 2.179 (yang dites) terdapat positif 54 (2,54 persen)," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara saat dikonfirmasi, Kamis (21/10).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement