Jumat 22 Oct 2021 14:58 WIB

Sejumlah Bangunan di Kabupaten Blitar Rusak Akibat Gempa

Sejumlah bangunan di Blitar rusak akibat gempa tapi tak ada korban jiwa

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang wanita mengamati bagian rumahnya yang rusak akibat gempa bumi di Malang, Jawa Timur, Indonesia. Ilustrasi.
Foto: AP/Hendra Permana
Seorang wanita mengamati bagian rumahnya yang rusak akibat gempa bumi di Malang, Jawa Timur, Indonesia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR - Gempa bumi dengan magnitudo 5,3 yang berpusat di 8,84 LS dan 112,51 BT atau 78 kilometer barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Jumat (22/10) telah menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan di Kabupaten Blitar. Keterangan tertulis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar yang diterima dari Jakarta melaporkan guncangan tersebut dirasakan dengan kekuatan sedang selama dua hingga empat detik di Kabupaten Blitar.

Laporan visual dari BPBD Kabupaten Blitar menyebut atap bagian teras gedung Mushola An Nur di Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, mengalami kerusakan dan terjatuh hingga ke tanah. Kerusakan bangunan lainnya menurut asesmen sementara meliputi gedung kantor Desa Sarang dilaporkan rusak ringan, satu unit rumah rusak ringan, satu gedung balai kesenian Desa Sidorejo rusak ringan, dan satu gedung kantor Kecamatan Binangun rusak ringan.

Baca Juga

Hingga siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. BPBD Kabupaten Blitar terus melakukan asesmen dan koordinasi dengan lintas instansi guna pendataan dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam keterangan resminya menyebut gempa bumi M 5,3 Kabupaten Malang itu merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Menurut BMKG, guncangan juga dirasakan di daerah Ponorogo, Malang, Pasuruan, Nganjuk, Mojokerto, Pacitan, Lumajang, Jember, dan Trenggalek. Hingga Jumat pukul 09.43 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, masyarakat diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak dan selalu memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement