Jumat 22 Oct 2021 15:01 WIB

PTM di Bandung Bisa Dihentikan Jika Kasus Covid Memburuk

Potensi bertambahnya kasus Covid-19 dari PTM di Bandung masih terbuka.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indira Rezkisari
Petugas kesehatan melakukan tes usap antigen ke pelajar di SDN 015 Kresna, Cicendo, Kota Bandung, Jumat (15/10). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Dinas Pendidikan Kota Bandung melakukan tes usap antigen secara acak bagi pelajar di sejumlah sekolah untuk memastikan kesehatan siswa dan mencegah terjadinya klaster penyebaran Covid-19 di sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan melakukan tes usap antigen ke pelajar di SDN 015 Kresna, Cicendo, Kota Bandung, Jumat (15/10). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Dinas Pendidikan Kota Bandung melakukan tes usap antigen secara acak bagi pelajar di sejumlah sekolah untuk memastikan kesehatan siswa dan mencegah terjadinya klaster penyebaran Covid-19 di sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seluruh kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Bandung dapat dihentikan sementara jika kasus positif Covid-19 di kalangan siswa dan guru terus meningkat serta memburuk. PTM pada 12 sekolah di Kota Bandung sudah dihentikan sementara akibat terdapat siswa dan guru positif Covid-19 di atas 5 persen.

"Kita lihat kalau tren bantu misal walau tidak diharapkan memburuk bisa saja kemungkinan dihentikan lagi dibalikkan ke PJJ bisa saja tapi jangan berandai-andai," ujar Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, Jumat (22/10).

Baca Juga

Ia menuturkan, terdapat siswa dan guru pada 12 sekolah yang positif Covid-19 di atas 5 persen sehingga diminta untuk menghentikan pembelajaran tatap muka. Proses surveilans atau tes PCR saat ini masih berlangsung sehingga potensi siswa dan guru yang terpapar Covid-19 diperkirakan dapat bertambah.

"Surveilans masih berjalan mungkin aja ada potensi penambahan," katanya. Ia mengatakan aktivitas belajar tatap muka di sekolah yang diminta berhenti akan berlangsung selama 2 pekan.

Ema mengatakan 12 sekolah yang dihentikan aktivitas PTM terbatas yaitu SMK 5, SMP Pelita, SD Yas, SD Ibnu Taimiyah, SLB Sumber Sari, SMK Buana Karya, SMKN 6, SD Leuwipanjang, SD Pabaki, SD 262 Panyileukan. SD Cihampelas, SMA Pasundan dan 2 Dago.

"Sehingga jumlah ada 12 sekolah dihentikan sementara PTM terbatas," katanya. Ema menambahkan, pihaknya mengacu kepada buku pedoman terkait tindakan terhadap siswa dan guru yang positif Covid-19 termasuk satgas dan puskesmas berjalan melakukan penanganan.

"Imbauan ke sekolah intinya kewaspadaan kunci kedisplinan jangan ada ruang sikap abai. Kedua saling mengingatkan kunci paling utama sadar komitmen pribadi tidak ingin memaparkan dan terpapar," katanya.

Sebelumnya, Sebanyak 54 orang siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Bandung dinyatakan positif Covid-19 usai mengikuti tes PCR. Angka tersebut bertambah dari yang sebelumnya yang dinyatakan positif 14 orang.

"Hasil surveilans PTM dari total 2.179 (yang dites) terdapat positif 54 (2,54 persen)," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara saat dikonfirmasi, Kamis (21/10).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement