Jumat 22 Oct 2021 16:08 WIB

Dispar Sebut Pariwisata Lamban Gerakkan Perekonomian

Kinerja kunci pariwisata salah satunya adalah belanja wisatawan

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Pengunjung memadati jalur pedestrian di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Jumat (30/10) malam. Libur panjang kunjungan wisatawan ke Malioboro melonjak. Malioboro masih menjadi destinasi utama wisatawan untuk berbelanja oleh-oleh.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengunjung memadati jalur pedestrian di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Jumat (30/10) malam. Libur panjang kunjungan wisatawan ke Malioboro melonjak. Malioboro masih menjadi destinasi utama wisatawan untuk berbelanja oleh-oleh.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta menyebut, pariwisata lamban dalam menggerakkan perekonomian. Lambannya pariwisata dalam menggenjot perekonomian dikarenakan sektor pariwisata yang terdampak berat akibat pandemi Covid-19.

Kepala Dispar Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko mengatakan, belanja wisatawan di 2020 hanya sebesar Rp 732.900 dengan lama tinggal 1,63 hari. Berdasarkan data ini, katanya, belanja wisatawan masih perlu ditingkatkan.

"Kinerja kunci pariwisata salah satunya adalah belanja wisatawan. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memacu diri melakukan upaya perbaikan-perbaikan yang konkret," kata Wahyu di Yogyakarta, Jumat (22/10).

Pihaknya juga melakukan kajian analisis terkait belanja wisatawan di 2021 ini. Terlebih, dalam beberapa pekan terakhir kunjungan wisatawan juga mulai meningkat ke Kota Yogyakarta.