REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka kejuaraan tenis meja Indonesia UAH Super Series 2021 di Graha Sanusi Hardjadinata kampus Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jumat (22/10). Nama kejuaraannya ada UAH karena memang event olahraga ini diinisiasi Ustaz Adi Hidayat, dan diikuti atlet dari 16 provinsi se-Indonesia.
Ridwan Kamil, menyambut baik kejuaraan yang dinilainya akan menggelorakan kembali semangat kompetisi khususnya tenis meja."Saya membuka UAH Super Series 2021, ini upaya dari Ustaz Adi Hidayat untuk menghidupkan semangat event kompetisi tenis meja," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Emil berharap UAH Super Series 2021 menjadi momentum memperkuat silaturahim, persatuan, serta menjadi pengobat rindu. Terlebih pada PON Papua lalu cabang olah raga tenis meja tidak dipertandingkan karena terkendala administrasi."Mudah-mudahan jadi momen persatuan juga, tenis meja kan tidak dipertandingkan di PON Papua karena kendala administrasi," katanya.
Adanya kejuaraan tersebut juga menambah masif event olahraga di Jabar. Menurut Emil, hal itulah yang menjadi salah satu faktor Jabar meraih juara umum PON Papua."Jabar juara umum PON karena sering event jadi makin banyak event pasti saya dukung," kata Emil.
UAH Super Series 2021 digelar hingga 24 Oktober 2021. Juara 1 dan 2 akan mendapatkan hadiah tiket ibadah haji dan uang pembinaan. Pemenang nonmuslim pun akan mendapatkan hadiah yang senilai dengan ibadah haji. "Mudah-mudahan tiga hari ini sukses dan lahir bibit-bibit unggul Indonesia," kata Emil.
Di penghujung acara pembukaan UAH Super Series 2021, Emil dan Ustaz Adi Hidayat melakukan pertandingan eksibisi tenis meja. Bertanding dengan setengah set, Adi Hidayat mampu menumbangkan Emil dengan skor cukup telak."Sengaja saya mengalah karena secara akhlak tidak boleh mempermalukan ustaz, pamali," kata Emil sambil terkekeh.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan event ini diselenggarakan tidak lain untuk menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan di antara anak bangsa tanpa memandang apapun melalui olah raga tenis meja. “Saya hanya ingin menampilkan satu risalah universal nilai- nilai keislaman yang bisa menghadirkan persatuan, rasa cinta, dan persaudaraan di antara kita semua tanpa harus memandang suku, ras, dan hal- hal lain yang sering dipertentangkan,” katanya.
Event ini didukung penuh Mumtaz Rais Foundation, juga oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, KONI, NOC, KONI, KOI, dan Universitas Padjadjaran selaku tuan rumah.