Sabtu 23 Oct 2021 05:37 WIB

Enes Kanter Tuai Kecaman Setelah Kritik Pemerintah China

Enes Kanter mendukung Tibet merdeka dan menyebut Presiden Xi Jinping diktator brutal

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Enes Kanter mendukung Tibet merdeka dan menyebut Presiden Xi Jinping diktator brutal. Ilustrasi.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Enes Kanter mendukung Tibet merdeka dan menyebut Presiden Xi Jinping diktator brutal. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemain bola basket Boston Celtics Enes Kanter mendapat kecaman di China setelah menyebut Presiden Xi Jinping sebagai diktator brutal. Dalam sebuah video yang diunggah ke Twitter, Kanter juga menyatakan dukungan untuk gerakan Tibet Merdeka.

"Pesan saya untuk pemerintah China adalah membebaskan Tibet. Tibet milik orang Tibet," ujar Kanter dalam videonya dilansir BBC, Jumat (22/10).

Baca Juga

Akibat komentarnya tersebut, Kanter telah diblokir dari situs media sosial China, Weibo. Selain itu, streaming pertandingan Celtics dilaporkan telah dibatalkan. Kementerian Luar Negeri China menuduh Kanter berusaha mendapatkan perhatian. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan pernyataan Kanter tidak layak disangkal.

"Kami tidak akan pernah menerima serangan-serangan itu untuk mendiskreditkan perkembangan dan kemajuan Tibet," kata Wang.