REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemain bola basket Boston Celtics Enes Kanter mendapat kecaman di China setelah menyebut Presiden Xi Jinping sebagai diktator brutal. Dalam sebuah video yang diunggah ke Twitter, Kanter juga menyatakan dukungan untuk gerakan Tibet Merdeka.
"Pesan saya untuk pemerintah China adalah membebaskan Tibet. Tibet milik orang Tibet," ujar Kanter dalam videonya dilansir BBC, Jumat (22/10).
Akibat komentarnya tersebut, Kanter telah diblokir dari situs media sosial China, Weibo. Selain itu, streaming pertandingan Celtics dilaporkan telah dibatalkan. Kementerian Luar Negeri China menuduh Kanter berusaha mendapatkan perhatian. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan pernyataan Kanter tidak layak disangkal.
"Kami tidak akan pernah menerima serangan-serangan itu untuk mendiskreditkan perkembangan dan kemajuan Tibet," kata Wang.