REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) gagal melakukan uji coba senjata hipersonik. Kegagalan ini merupakan kemunduran bagi AS dalam perlombaan senjata dengan China.
Pentagon pada Kamis (21/10) mengatakan roket yang digunakan untuk mempercepat proyektil ke kecepatan hipersonik mengalami kegagalan. Akibatnya uji proyektil dan badan luncur hipersonik tidak dapat dilanjutkan. Karena roket gagal, Pentagon tidak dapat menguji badan luncur hipersonik yang merupakan komponen kunci untuk mengembangkan senjata hipersonik.
Para pejabat mengevaluasi uji coba yang berlangsung di Kompleks Pelabuhan Antariksa Pasifik di Kodiak, Alaska, pada Kamis. Para pejabat mencoba untuk memahami penyebab kegagalan booster atau roket.
"Eksperimen dan pengujian, baik yang berhasil maupun yang tidak berhasil, adalah tulang punggung pengembangan teknologi kritis yang sangat kompleks dengan kecepatan luar biasa, seperti yang dilakukan departemen dengan teknologi hipersonik. Uji coba ini merupakan bagian dari rangkaian uji terbang yang sedang berlangsung seiring kami terus mengembangkan teknologi ini,” kata juru bicara Pentagon Tim Gorman dilansir CNN, Jumat (22/10).