REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2021 diisi dengan sejumlah rangkaian kegiatan. Kegiatan tersebut didominasi fokus di bidang akademik.
“Tahun ini rangkaian Hari Santri lebih banyak didominasi dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya akademik,” kata Gus Rozin dalam webinar peringatan Hari Santri 2021, Jumat (22/10).
RMI, kata dia, meluncurkan program beasiswa S1 dan S2 ke luar negeri. Perogram tersebut, kata dia, telah banyak didapatkan santri yang berkesempatan mendapatkan beasiswa ke luar negeri dan di perguruan tinggi yang baik di sana.
Pada tahun ini, dia melanjutkan, peringatan Hari Santri ke-7 dinilai sangat krusial. Sebab menurut dia, peringatan Hari Santri dari tahun ke tahunnya ingin meraih suatu hal yang lebih maju dan tidak stagnan.
“Alhamdulillah, RMI selalu memberikan capaian-capaian baru setiap tahunnya, dari sisi akademik juga pesantren-pesantren juga kita ukur keberhasilannya,” kata dia.
Ke depan, dia menjelaskan bahwa RMI berinistiati membuat gerakan pesantren asuh. Yakni sebuah gerakan yang akan menghimpun para kaum aghniya (orang-orang) kaya untuk memberikan dukungan kalangan yatim yang berada di pesantren.
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, mengatakan peringatan Hari Santri adalah hari yg sangat istimewa dalam perjalanan Indonesia sebagai bangsa.
Pada 76 tahun yang lalu, kata dia, KH Hasyim Asyari mencetuskan resolusi jihad melawan penjajah. Bahwasannya wajib fardu ain bagi setiap Muslim yang tinggal di radius 94 kilometer mengikuti jihad melawan penjajah, dan fardu kifayah di luar radius tersebut.
“Dewasa ini dunia mengetahui bahwa demokrasi modern dengan tradisi Islam dapat berjalan beriringan. Dunia juga mengakui bahwa Islam di Indonesia yang dipelopori santri dan para ulama, dapat membangun kreasi yang berbasis agama dan tradisi yang dapat menaungi setiap elemen masyarakat yang ada,” kata dia.