Sabtu 23 Oct 2021 12:22 WIB

Legislator: Kebijakan Wajib PCR Jangan Sampai Diskriminatif

Bila transportasi udara dianggap memiliki risiko lebih, harus ada afirmasi harga tes.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Mas Alamil Huda
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Netty Prasetyani
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Netty Prasetyani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, menyoroti kebijakan mewajibkan PCR sebagai syarat perjalanan udara. Netty mengingatkan agar kebijakan tersebut jangan sampai diskriminatif.

"Mengapa hanya transportasi udara sementara transportasi lainnya juga menimbulkan kerumunan. Perlu konsistensi antara prasyarat angkutan darat, laut, dan udara, terkait screening method karena esensinya sama dan seharusnya tidak berbeda alat," kata Netty dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/10).

Netty mengatakan, bila transportasi udara dianggap memiliki risiko lebih, harus ada afirmasi harga tes PCR yang terjangkau oleh semua kalangan. Prinsipnya jangan sampai membebani masyarakat, karena saat ini tes PCR masih tinggi.

Politikus PKS ini menambahkan, wajar jika kebijakan ini menimbulkan polemik pro dan kontra. Menurutnya, kebijakan ini akan diterima oleh masyarakat jika pemerintah memiliki solusi terkait pembiayaannya.