REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Produsen mainan Mattel menaikan harga mainan menjelang Natal 2021. Meskipun begitu, dipastikan kenaikan tersebut tidak menekan penjualannya.
Dikutip dari BBC, Jumat (21/10), harga mainan Mattel yang lebih tinggi menjelang Natal tidak menumpulkan selera orang untuk membeli mainan. Perusahaan raksasa mainan tersebut menaikan harga setelah melonjaknya biaya pengiriman dan bahan baku.
Mattel mengatakan penjualan kuartal ketiganya tumbuh delapan persen menjadi 1,8 miliar dolar AS. Mattel bahkan menargetkan adanya penjualan yang meningkat menjelang Natal 2021.
Kepala Eksekutif Mattel Ynon Kreiz memastikan akan bekerja keras untuk memenuhi rak mainan di tengah gangguan pasokan yang ada. Saat ini, bisnis di seluruh dunia telah menghadapi kenaikan besar dalam biaya pengiriman karena Covid-19 mengganggu operasional pelabuhan dan peti kemas.
"Kami terkena dampak gangguan rantai pasokan global (pada kuartal III 2021)," ujar Kreiz.
Kreiz menambahkan, dengan meningkatnya biaya bahan resin untuk mainan plastik Mattel juga berarti kenaikan harga bagi konsumen. Kreiz mengatakan saat ini biaya pengiriman dan bahan baku akan terus meningkat dan tidak stabil serta sulit diprediksi.
"Jika perlu harga mainan yang lebih tinggi dan penghematan biaya akan mengimbangi dampak inflasi pada bisnis kami," tutur Kreiz.
Boneka Barbie dan mobil Hot Wheels terjual dengan baik pada kuartal III 2021. Sementara terdapat pertumbuhan 50 persen dalam action figure untuk waralaba termasuk Jurassic World dan Masters of the Universe.