Sabtu 23 Oct 2021 16:05 WIB

Jelang Musim Libur, Wagub DKI Ingatkan Lonjakan Covid-19

Semua pihak bisa menahan diri dan terus waspada akan semua kemungkinan yang ada.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah penumpang KRL berjalan keluar dari Stasiun Sudirman, Jakarta, Jumat (24/9/2021). Satgas Penanganan COVID-19 menghimbau kepada semua pihak harus menahan diri agar Indonesia tidak menghadapi lonjakan ketiga (third wave) meskipun perkembangan pandemi COVID-19 di Indonesia saat ini sudah cukup terkendali yang ditandai dari grafik kasus yang terus melandai .
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Sejumlah penumpang KRL berjalan keluar dari Stasiun Sudirman, Jakarta, Jumat (24/9/2021). Satgas Penanganan COVID-19 menghimbau kepada semua pihak harus menahan diri agar Indonesia tidak menghadapi lonjakan ketiga (third wave) meskipun perkembangan pandemi COVID-19 di Indonesia saat ini sudah cukup terkendali yang ditandai dari grafik kasus yang terus melandai .

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, saat ini Jakarta memang mendapatkan kesempatan untuk turun level PPKM ke tingkat dua. Dalam penurunan level PPKM tersebut, dia juga memerinci ada banyak pelanggaran.

"Seperti di transportasi umum, ruang publik, tempat pariwisata, dan sebagainya. Namun demikian, ini tetap di masa pandemi, untuk itu kami tetap mengimbau mengajak masyarakat untuk tetap berada di rumah," ujar Riza saat ditemui awak media di Balai Kota DKI, Sabtu (23/10). 

Imbauan itu, lanjut dia, akan lebih berarti bagi anak-anak dan lansia, terlepas dari adanya keperluan penting. Dia melanjutkan, memasuki akhir tahun, dan musim libur, memang selalu menjadi titik peningkatan penyebaran Covid-19. Dengan adanya pembelajaran dari sebelum-sebelumnya itu, dia meminta agar semua orang bisa mengikuti apa kata para ahli."Apalagi kita juga akan memasuki akhir tahun, musim libur. Jangan sampai akhir tahun ini dan awal tahun depan terjadi peningkatan kembali dan terjadi gelombang ketiga," ucapnya. 

Lebih jauh, pihaknya meminta agar semua pihak bisa menahan diri dan terus waspada akan semua kemungkinan yang ada. Dia menambahkan, kasus Covid-19 di Jakarta kini memang kembali menurun. Menurut dia, dalam 24 jam terakhir, ada sekitar 83 kasus positif yang tercatat.

Dia melanjutkan, khusus bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur juga saat ini hanya terpakai sekitar tujuh persen atau sekitar 339 dari total. "Alhamdulillah menurun, lalu ruang ICU 157 yang terpakai, sekitar 19 persen," katanya.

Dia menambahkan, upaya untuk mengekang kasus dengan vaksinasi juga terus dilakukan. Sejauh ini, kata dia, ada sekitar 10.798.829 dosis pertama vaksin yang telah diberikan di DKI. Sementara dosis kedua yang telah disebar ke masyarakat, sekitar 8.204.961. "Sehingga dosis satu dan dua sudah mencapai 19 juta lebih. Mudah-mudahan dalam beberapa pekan kita bisa mencapai target yang sudah disepakati sebesar 11,4 juta," tutur dia.

 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement