REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan fokus baru Telkomsel dengan menjadi agregator bagi business to commerce (B2C) untuk mendukung pengembangan kreator lokal baru, salah satunya kreator gim lokal.
Erick mengatakan, Telkomsel akan diubah menjadi agregator untuk business to commerce (B2C), salah satunya yang mungkin mahasiswa mainkan saat ini yakni game online, e-sports. Game online dan e-sports saat ini mayoritas buatan asing.
"Di situlah Telkomsel ingin mendorong kreator-kreator lokal baru dari Indonesia, supaya kita tidak terus terjebak barang impor," kata Erick dalam orasi ilmiah di Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatra Selatan pada Sabtu (23/10) yang dipantau secara daring dari Jakarta.
Menurut Erick, generasi muda Indonesia ke depannya menjadi bagian dari ekosistem digital. "Inilah mengapa Telkomsel akan kita fokuskan sebagai agregator untuk membuat generasi muda kita ke depan menjadi bagian ekosistem digital yang akan terus berkembang. Baik itu game, education technology, health technology," ujar Erick.
Sebelumnya Erick akan memfokuskan Telkom ke business to business atau B2B, dan Telkomsel akan difokuskan ke consumer. Dengan demikian Telkom akan fokus kepada data center, infrastruktur telekomunikasi seperti jaringan kabel komunikasi dan lainnya. Sedangkan Telkomsel akan lebih difokuskan ke arah consumer.
Tujuan refocusing bisnis Telkom dan Telkomsel, tambah Erick, yakni agar BUMN bisa berpihak kepada perusahaan rintisan atau startup muda Indonesia. Dia mengatakan, jika bicara ekosistem digital, Kementerian BUMN mengembalikan Telkom dan Telkomsel kepada bisnis yang diinginkan. Telkomsel menjadi digital company dan Telkom menjadi services company.
Dengan demikian bisa ada ekosistem baru yang BUMN lakukan yakni BUMN berpihak kepada startup-startup muda Indonesia, yang selama ini dibantu investasinya oleh asing. BUMN bisa masuk untuk membantu startup-startup tersebut dan memberikan kesempatan anak muda Indonesia untuk berkarya.