Ahad 24 Oct 2021 08:06 WIB

Wagub Jabar Ajak Santri Sadar Prokes

Santri harus sadar prokes, dan mengajak masyarakat agar ikut vaksinasi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memakai busana santri pada Upacara Hari Santri Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jumat (22/10). Hari Santri 2021 mengusung tema Santri Siaga Jiwa dan Raga yang mempunyai arti selalu siap untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia sesuai dengan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memakai busana santri pada Upacara Hari Santri Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jumat (22/10). Hari Santri 2021 mengusung tema Santri Siaga Jiwa dan Raga yang mempunyai arti selalu siap untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia sesuai dengan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menghadiri acara peringatan Hari Santri Nasional 2021 Yayasan Jamiyah Ruqyah Aswaja Sumedang di GOR Desa Tegalmarung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (23/10). "Santri hari ini dihargai. Kita bersyukur, Hari Santri Tingkat Nasional dilaksanakan mulai di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan seperti sekarang," ujar Uu.

Santri juga, kata dia, harus menjadi teladan dalam melawan pandemi Covid-19 melalui ketaatan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dan menyukseskan vaksinasi. "Santri harus sadar prokes, mengajak masyarakat agar ikut vaksinasi, santri harus jadi pelopor di bidang kesehatan," katanya. 

Baca Juga

Uu mengatakan, Hari Santri merupakan momentum bagi para santri untuk belajar lebih baik lagi supaya ilmu agama dipahami secara paripurna. Begitu juga, santri harus membawa kebermanfaatan di tengah masyarakat. "Mari memperkuat ketauhidan kita, keimanan kita, ketakwaan kita kepada Allah SWT. Namun di era 4.0, seleksi kehidupan semakin dinamis, hanya orang beriman dan punya pengetahuan yang bertahan. Kita harus adaptif dengan pondasi dalam kehidupan kita, keimanan, dan ketakwaan," paparnya.

Menurut Panglima Santri Jabar ini, ada dua peraturan penting lain yang mendukung santri dan pesantren di Indonesia. Yaitu lahirnya Undang-undang Pesantren dan terbaru Peraturan Presiden tentang dana abadi untuk pengelolaan pesantren. Jabar juga menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menerbitkan Perda Pesantren.

"Ada tiga hak yang bisa diterima ponpes sesuai Perda Pesantren. Pertama, hak menerima anggaran, hak mendapatkan pembinaan, serta hak menerima pemberdayaan dari pihak pemerintah," katanya. 

Adapun tema nasional yang diangkat pada hari santri tahun ini yaitu Santri Siaga Jiwa dan Raga. Uu mengatakan bahwa tema tersebut dapat menjadi spirit bagi para santri untuk terus memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Selain itu, kata Uu, para santri harus terus mengasah kemampuan di era saat ini sekaligus menebarkan manfaat di tengah masyarakat. Maka, Pemda Provinsi Jabar menggagas Pesantren Juara. Salah satu program turunannya adalah "One Pesantren One Product" (OPOP). OPOP bertujuan agar pesantren mandiri secara ekonomi. Kemudian, kata dia, ada  Santri Tani (Santani) yang terus didukung supaya hadir regenerasi petani, dan mendukung ketahanan pangan di Jabar. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement