Ahad 24 Oct 2021 09:55 WIB

Pakistan Bantah Izinkan AS Gunakan Wilayah Udaranya

Pakistan tidak mengizinkan AS menjadikan wilayahnya sebagai pangkalan militer.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi pangkalan militer. Pakistan membantah telah mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) menyoal pengoperasian militer dan intelijen AS untuk Afghanistan.
Foto: EPA/Zafar Abbas
Ilustrasi pangkalan militer. Pakistan membantah telah mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) menyoal pengoperasian militer dan intelijen AS untuk Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Pakistan membantah telah mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) menyoal pengoperasian militer dan intelijen AS untuk Afghanistan. Pakistan terus menyangkal tidak akan mengizinkan AS menggunakan wilayah udara maupun darat untuk dijadikan pangkalan militer dalam operasi Afghanistan.

Bantahan tersebut dilayangkan beberapa jam setelah laporan CNN mengklaim bahwa kedua negara tengah mendekati kesepakatan formal untuk memberi Washington akses ke wilayah udara Pakistan bagi operasi di Afghanistan. "Tidak ada pemahaman seperti itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Asim Iftikhar dalam sebuah pernyataan seperti dikutip laman Anadolu Agency, Ahad (24/10).

Baca Juga

"Pakistan dan AS memiliki kerja sama lama dalam keamanan regional dan kontraterorisme dan kedua belah pihak tetap terlibat dalam konsultasi rutin," ujarnya menambahkan.

Menurut laporan CNN, AS saat ini menggunakan wilayah udara Pakistan untuk upaya pengumpulan intelijen yang berkelanjutan di Afghanistan. Namun CNN menambahkan, bahwa tidak ada kesepakatan formal untuk memastikan akses berkelanjutan ke bagian penting dari wilayah udara yang diperlukan bagi AS untuk mencapai Afghanistan.

Wilayah udara Pakistan diprediksi akan menjadi lebih kritis bagi AS jika memutuskan untuk menerbangkan warga Amerika dan warga lain dari Afghanistan di masa mendatang. Pada bagiannya, Islamabad telah berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak akan mengizinkan Washington untuk melakukan operasi kontraterorisme di Afghanistan dari wilayah Pakistan, menyusul penarikan AS dan naiknya Taliban ke tampuk kekuasaan.

"Sama sekali tidak. Tidak mungkin kami akan mengizinkan pangkalan apa pun, tindakan apa pun dari wilayah Pakistan ke Afghanistan. Sama sekali tidak," kata Perdana Menteri Imran Khan dalam sebuah wawancara pada Juni lalu menjelang penarikan pasukan AS dan NATO dari Kabul.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement