REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Seorang siswa SMP di Kapanewon Pakem dinyatakan positif Covid-19 dalam tes acak sekolah yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka. Bupati Sleman, Kustini Purnomo, meminta masyarakat tidak panik dan tetap disiplin protokol kesehatan (prokes).
Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman sendiri mulai melakukan tes acak ke guru-guru dan siswa-siswa yang melaksanakan uji coba PTM terbatas sejak 21 Oktober 2021. Terutama, sekolah-sekolah di zona merah seperti di Pakem, Depok, dan Kalasan.
Menurut Kustini, sekolah yang ditemukan kasus positif tersebut sudah ditutup. Langkah penutupan diambil agar sekolah tersebut segera disterilisasi, serta setelah ini dilaksanakan sterilisasi dan pelacakan terhadap kasus tersebut.
Ia mengaku bersyukur, informasi terkini tidak ada teman-teman sekolah lain dari anak tersebut yang positif Covid-19. Sedangkan, dari hasil tracing, anak tersebut diketahui positif Covid-19 setelah tertular dari orang tuanya ketika di rumah.
"Sudah kita tangani dengan melibatkan dinas kesehatan, pendidikan, dan pemangku setempat. Intinya, orang tua dan siswa tidak perlu panik," kata Kustini, Sabtu (23/10).
Untuk itu, Kustini mengingatkan, orang tua harus senantiasa berusaha memastikan protokol kesehatan ketika berada di rumah. Sebab, ia menekankan, percuma ketika di sekolah sudah menerapkan prokes ketat, tapi di rumah prokes kendur.
Selain itu, Kustini memastikan, uji coba PTM di sekolah-sekolah lain tetap berjalan seperti biasanya. Karenanya, Pemkab Sleman akan melaksanakan swab sampling lanjutan untuk memastikan tidak ada penyebaran virus corona.
"Kita akan swab sampling lagi di lima kapanewon, masifkan pemantauan, baik dari lapangan maupun tes swab sampling agar semua aman dan sehat," ujar Kustini.
Untuk jenjang SMP, uji coba PTM di Sleman sudah dilakukan ke 119 sekolah dan untuk jenjang SD sudah dilaksanakan kepada 85 sekolah. Angka 85 itu terdiri dari lima sekolah masing-masing kapanewon, dari total 17 kapanewon di Sleman.
Pekan ini, untuk uji coba PTM jenjang SD sudah disiapkan penambahan sampling 85 sekolah lagi. Artinya, tiap kapanewon akan ada tambahan lima sekolah, sehingga mulai pekan ini untuk jenjang SD PTM terbatas ada sekitar 170 dari 511 sekolah.
Untuk PTM terbatas, evaluasi terus dilakukan tim pemantau atau tim pengawas dari Disdik Sleman. Sejauh ini, Disdik Sleman menemukan sekolah-sekolah sudah bisa terapkan protokol kesehatan dan melaksanakan petunjuk teknis PTM terbatas.
Waktu pembelajaran dalam PTM terbatas sendiri masih belum akan ditingkatkan, baik jumlah hari selama satu pekan atau jumlah jam selama satu hari. Uji coba PTM terbatas masih akan terus diregulasi seiring penurunan level PPKM Sleman.