Ahad 24 Oct 2021 14:40 WIB

Santripreneur Indonesia Gelar Business Meeting di Palembang

Business meeting diikuti 30 pelaku usaha sekaligus pengurus pesanten di Palembang.

Santripreneur Indonesia menggelar business meeting yang diikuti 30 pelaku usaha sekaligus pengasuh atau pengurus pondok pesantren  di Palembang, Sabtu (23/10).
Foto: Dok santripreneur Indonesia
Santripreneur Indonesia menggelar business meeting yang diikuti 30 pelaku usaha sekaligus pengasuh atau pengurus pondok pesantren di Palembang, Sabtu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Santripreneur Indonesia menggandeng Bukit Asam untuk menyelenggarakan Business Meeting,  Kolaborasi Produk dan Relasi di Palembang. Kegiatan itu diadakan di Hotel ALTS Palembang, Sabtu (23/10),  mulai pukul 13.00 hingga 17.00 WIB.

Dalam kesepatan tersebut, Santripreneur Indonesia  mengundang para pelaku bisnis, pengasuh pondok pesantren dan pejabat daerah untuk membahas tentang peluang produk yang memungkinkan untuk dikolaborasikan.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 pelaku usaha sekaligus pengasuh atau pengurus pondok pesantren di Palembang dan sekitarnya. Selain itu, juga hadir  kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan, sekretaris daerah Kota Palembang dan Ketua DPRD Sumatera Selatan Hj RA Anita Noeringhati SH  MH yang membuka acara.

Topik utama yang dipilih dalam Business Meeting kali ini yakni Kolaborasi Produk dan Relasi. KH  Ahmad Sugeng Utomo atau yang sering dipanggil Gus Ut selaku inisiator dan ketua Dewan Pembina Santripreneur Indonesia dalam sambutannya  menyampaikan bahwa hubungan bisnis masa kini sudah berubah dari konsep kompetisi atau persaingan menjadi model pengelolaan bisnis berdasarkan kemitraan atau kolaborasi.

“Yang namanya bisnis pada zaman sekarang harus kolaborasi dan menjalin relasi.  Tidak ada usaha yang bisa bertahan lama tanpa kolaborasi. Kalaupun  ada, nanti akan tumbang. Sudah bukan  zamannya berkompetisi. Yang ada hanya kolaborasi,” kata Gus Ut seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Selanjutnya, Hari Widodo, kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan menyampaikan bahwa ekonomi di Sumatera Selatan sudah mengalami kenaikan pasca pandemi Covid-19 yakni di triwulan kedua tahun 2021.

Hari Widodo juga berbicara lebih dalam tentang ekonomi syariah di Indonesia. “BI memiliki peran dalam mengembangkan ekonomi syariah yakni sebagai akselelator, inovator dan regulator. Nah disini, peran santri akan sangat penting dalam mengembangkan ekonomi syariah,”  imbuhnya.

Sekretaris Daerah Kota Palembang  dalam hal ini diwakili  Zanaria SIP MSi, staf ahli walikota, menyampaikan bahwa pemerintah kota mendukung penuh terselenggaranya kegiatan business meeting karena kegiatan ini sangat penting dan akan membuka peluang kolaborasi para pengusaha di Palembang. “Harapan kami, para pengusaha dapat meningkatkan kapabilitas sebagai pengusaha,” tuturnya.

Selanjutnya kegiatan ini dibuka oleh Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Anita Noeringhati.  Ia mengemukakan  bahwa santri adalah generasi garda terdepan penerus bangsa. “Konsep bisnis sudah berubah dari kompetisi menjadi kolaborasi dan kemitraan.Tanpa kolaborasi, perkembangan bisnis tidak akan maksimal. Saya harap pesantren dalam memanfaatkan peluang dari kegiatan ini,” ujarnya.

Setelah rangkaian acara, kegiatan inti adalah business meeting yang dipimpin oleh Gus Ut. Peserta mengikuti kegiatan sampai selesai dengan penuh semangat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement