REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN— Warga lima kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah diminta untuk mewaspadai gempa bumi susulan yang masih berlanjut hingga Sabtu (23/10) pukul 23.05 WIB. Kelima kecamatan yang dimaksud meliputi Kecamatan Ambarawa, Banyubiru, Jambu, Bawen dan Kecamatan Tuntang.
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha, mengatakan, Sabtu malam ini bersama dengan Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika, Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, dan sejumlah pimpinan OPD memantau situasi di lima kecamatan tersebut.
Dari pantauan yang dilakukan bupati, belum ada laporan yang masuk terkait dampak kerusakan pada bangunan rumah/pemukiman warga, fasilitas umum/ fasilitas sosial maupun infrastruktur yang ada di lima kecamatan tersebut.
Memang sempat ada laporan mengenai tembok bangunan yang retak- retak dan semua masih terus dipastikan. "Alhamdulillah, untuk dampak kerusakan berat belum ada, namun warga masih terus merasakan gempa susulan hingga Sabtu malam ini, terutama di wilayah Kecamatan Ambarawa," ungkapnya, saat dikonfirmasi di sela pemantauan di Kecamatan Ambarawa.
Untuk itu, orang nomor satu di Kabupaten Semarang ini meminta warga yang ada di lima kecamatan tersebut untuk tetap waspada dan siaga manakala terjadi hal- hal yang tidak diinginkan terkait dengan gempa susulan yang masih berlanjut.
Bupati juga berharap gempa susulan yang masih dirasakan tidak sampai menimbulkan bencana yang besar hingga menimbulkan kerusakan yang cukup berat dan semoga semua warga yang ada di lima kecamatan tetap diberikan keselamatan.
Dia juga menyampaikan, berdasarkan laporan dari Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Semarang, hingga hari Sabtu menjelang maghrib, tercatat sudah terjadi guncangan gempa sebanyak 22 kali yang masih berlanjut hingga pukul 23.00 WIB.
"Oleh karena itu kami minta kewaspadaan warga, terlebih dalam kondisi gempa susulan yang masih terjadi di wilayah Kecamatan Ambarawa dan sekitarnya ini," kata Ngesti Nugraha.
Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Heru Subroto, yang dikonfirmasi mengungkapkan, hasil koordinasi dengan BMKG gempa susulan memang masih terjadi dan sampai dengan pukul 20.00 WIB sudahbterjadi sebanyak 23 kali.
Menurut informasi dari BMKG, gempa yang dirasakan warga di wilayah Ambarawa dan sekitarnya ini termasuk gempa dangkal. Walaupun skalanya masih di bawah 4 SR --secara periodik-- gempa masih akan terjadi. Karena itu tetap harus diwaspadai.
Kepada warga, Heru meminta warga jangan panik namun tetap selalu waspada. Manakala terjadi gempa yang dirasakan kuat kesiapsiagaan dan pengamananan diri harus diupayakan dengan menghindar dari bangunan.
Karena terkait kekuatan bangunan terhadap guncangan gempa memang tidak bisa diprediksi. "Yang penting usahakan bisa keluar dari rumah dan menuju ke titik aman atau yang jauh dari jangkauan manakala bangunan tersebut ambruk," lanjutnya.
Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika, menambahkan telah memerintahkan kepada seluruh polsek jajaran kepolisian di wilayah Ambarawa, Banyubiru, Jambu, Bawen dan Tuntang untuk menyiagakan kekuatannya guna mendukung langkah- langkah antisipasi di lapangan.
Sehingga manakala eskalasi gempa bumi ini meningkat dan situasi memang membutuhkan back up untuk evakuasi warga, maka seluruh polsek jajaran di sejumlah wilayah seperti Ambarawa, Banyubiru, Jambu, Bawen dan Tuntang tersebut, semua, sudah siaga.
Di luar itu, masih jelas Yovan, Polres Semarang juga telah menyiapkan dukungan peralatan dan pergeseran pasukan yang dibagi di dua wilayah, masing- masing di Ambarawa dan sekitarnya serta di Ungaran. "Hal ini untuk mempermudah mobilitas jika situasi darurat terjadi," jelasnya.