REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Tim Akselerasi dan Investigasi terkait sanksi Badan Anti Doping Dunia (WADA) terhadap Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI), Raja Sapta Oktohari berbicara langsung dengan Presiden WADA Craig Reedie di sela-sela acara di Eropa hari ini, Ahad (24/10) terkait sanksi tersebut.
Menurut Raja Sapta bertemu langsung akan lebih membuka jalan penyelesaian masalah. Raja Sapta menyampaikan kepada Reedie bahwa dirinya ditunjuk oleh Kemenpora sebagai ketua tim akselerasi dan investigas permasalahan tersebut.
Ia juga menyampaikan tugas yang diembannya agar sanksi dari WADA segera dicabut. Raja Sapta menyampaikan selama ini ada masalah komunikasi yang menghambat penyelesain kasus ini sebab hanya dilakukan lewat email.
Dengan bertemu langsung Raja Sapta berharap komunikasi menjadi lebih lancar. “Pertemua informal, mereka support mereka juga ingin segera dicabut karena kita banyak agenda,” kata Raja Sapta saat dihubungi republika.
Raja Sapta yang juga Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) tersebut menegaskan setelah ini tim akan langsung berkomunikasi dengan Reedie. Ia mengungkapkan selama ini kendala yang banyak dihadapi adalah masalah admintrasi sehingga dengan jalan komunikasi langsung diharapkan persoalan segera selesai.
Meski demikian Raja Sapta tak ingin berspekulasi kapan masalah tersebut selesai. Ia ingin fokus bekerja dan berbicara dengan WADA. Seperti diketahui WADA memberikan sanksi kepada Indonesias yang dianggap tak memenuhi test doping plan tahun 2020 dan 2021.
Akibatnya bendera Merah Putih dilarang dikibarkan diajang olahraga yang diikuti atlet Indonesia. Tim Bulutangkis Indonesia yang meraih gelar Piala Thomas sudah mendapatkan dampaknya ketika naik podium.