REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, kembali melayangkan kritik kepada negara-negara Arab yang melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel.
Menurutnya, persatuan Islam dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah Palestina.
“Beberapa pemerintah sayangnya telah membuat kesalahan; kesalahan besar, dan telah berdosa menormalkan (hubungan mereka) dengan rezim Zionis yang merebut serta menindas,” kata Khamenei pada Ahad (24/10).
Dia berpendapat, normalisasi tersebut merupakan tindakan melawan persatuan Islam. “Mereka harus kembali dari jalan tersebut dan menebus kesalahan besar ini,” ujar Khamenei.
Khamenei menekankan pentingnya persatuan Islam dalam masalah Palestina. “Jika persatuan Islam tercapai, masalah Palestina pasti akan diselesaikan dengan cara terbaik,” ucapnya.
Pada 15 September 2020, Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani perjanjian normalisasi diplomatik dengan Israel. Hal itu tercapai berkat mediasi dan dukungan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan mantan presiden Donald Trump. Kesepakatan normalisasi tersebut dikenal dengan nama Abraham Accords.
Selain UEA dan Bahrain, Amerika Serikat pun membantu Israel melakukan normalisasi diplomatik dengan Sudan serta Maroko. Palestina mengecam kesepakatan damai tersebut.
Menurut Palestina, apa yang dilakukan negara-negara Muslim terkait merupakan “tikaman” bagi perjuangannya memperoleh kemerdekaan.