Khofifah Minta Industri Kretaif Buat Produk Ramah Linkungan
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Pengrajin memproduksi sabun buatan tangan (handmade) di industri rumahan. Produk ini merupakan salah satu produk industri ramah lingkungan (ilustrasi) | Foto: ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak pelaku industri kreatif di wilayah setempat meningkatkan produk ramah lingkungan atau pro lingkungan dalam proses produksinya. Pasalnya, kata dia, ekonomi global serta tuntutan pasar, mendorong semua industri untuk melakukan pendekatan bisnis yang juga berbasis lingkungan.
“Jadi industri tidak sebatas mengejar keuntungan semata, tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan masyarakat,” kata Khofifah, Ahad (24/10).
Khofifah menyebut, hal tersebut sebagai bentuk tanggung jawab sosial dalam sebuah bisnis. Harapannya, tentu saja antara pembangunan industri dengan kelestarian lingkungan hidup bisa selaras berjalan, serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Khofifah mengatakan, terdapat perubahan tren di pasar Eropa. Dimana pasar Eropa cenderung mempersyaratkan produk industri kreatif yang ramah lingkungan .
“Tren terhadap keberlanjutan daya dukung alam dan lingkungan ini menurut saya sangat positif karena sisa bahan yang tidak terpakai dapat digunakan lagi sehingga tidak menjadi limbah. Bahan baku organik tentu jauh lebih mudah terurai dan ramah lingkungan sehingga zero waste,” ujarnya.
Khofifah melanjutkan, produk ramah lingkungan sedikit banyak telah diterapkan para pelaku usaha kreatif di Jatim. Menurutnya, ini akan menjadi luar biasa dimana banyak usaha produksi yang berbahan baku bambu, perca, serta dari berbagai barang yang sudah dikategorikan sebagai sampah, tetapi bisa diproduksi kembali menjadi sesuatu yang mempunyai nilai.
"Ini saya rasa sangat penting. Semoga bisa didesain lebih detail, dan lebih banyak menemu-kenali potensi-potensi daerah kemudian menggali pikiran-pikiran kreatif dari sangat banyak masyarakat terutama dari yang berbasis pada kultur lokal," kata dia.