Senin 25 Oct 2021 07:39 WIB

Taliban Buka Lapangan Kerja dengan Imbalan Gandum

Skema tersebut hanya akan mempekerjakan 40 ribu orang di ibu kota Kabul.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Taliban Buka Lapangan Kerja dengan Imbalan Gandum. Pengungsi internal menerima bantuan makanan yang didistribusikan oleh Bulan Sabit Merah di Kabul, Afghanistan, 20 September 2021. Taliban mengatakan pada 14 September bahwa PBB harus membantu mereka dalam membantu hampir 3,5 juta warga Afghanistan kembali ke rumah mereka setelah mengungsi di dalam negeri karena untuk kekerasan.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Taliban Buka Lapangan Kerja dengan Imbalan Gandum. Pengungsi internal menerima bantuan makanan yang didistribusikan oleh Bulan Sabit Merah di Kabul, Afghanistan, 20 September 2021. Taliban mengatakan pada 14 September bahwa PBB harus membantu mereka dalam membantu hampir 3,5 juta warga Afghanistan kembali ke rumah mereka setelah mengungsi di dalam negeri karena untuk kekerasan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kepemimpinan Taliban yang menguasai Afghanistan, meluncurkan program untuk mengatasi kelaparan pada Ahad (24/10). Taliban menawarkan ribuan orang untuk bekerja dengan imbalan gandum.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid,mengatakan skema itu akan diluncurkan di sekitar kota-kota besar Afghanistan. Skema tersebut hanya akan mempekerjakan 40 ribu orang di ibu kota Kabul.

Baca Juga

“Ini adalah langkah penting untuk memerangi pengangguran, dan para buruh harus bekerja keras," kata Mujahid, dilansir Al Arabiya, Senin (25/10).

Peluncuran program tersebut dihadiri oleh Mujahid dan pejabat senior lainnya, termasuk Menteri Pertanian Abdul Rahman Rashid dan Wali Kota Kabul Hamdullah Nomani. Mereka memotong pita merah muda dan menggali parit kecil di daerah pedesaan Rish Khor untuk menandai dimulainya program.

Dalam skema tersebut Taliban tidak memberikan upah kepada pekerja dalam bentuk uang, melainkam gandum untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Taliban merekrut orang-orang yang saat ini menganggur dan paling berisiko kelaparan selama musim dingin.

Program tersebut akan berlangsung selama dua bulan. Taliban menargetkan 11.600 ton gandum dapat didistribusikan di ibu kota. Sementara sekitar 55 ribu ton gandum didistribusikan ke tempat lain, termasuk Herat, Jalalabad, Kandahar, Mazar-i-Sharif, dan Pol-i-Khomri.

Pekerjaan untuk buruh di Kabul mencakup penggalian saluran air dan pembangunan teras resapan salju di perbukitan untuk memerangi kekeringan. Afghanistan menderita kemiskinan, kekeringan, pemadaman listrik dan memburuknya sistem ekonomi. Kini, Afghanistan mulai menghadapi awal musim dingin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement