Senin 25 Oct 2021 09:26 WIB

Tjahjo Kumolo Kenang Muhammad Hudori Sosok Pekerja Keras

Muhammad Hudori meninggal dunia di Rumah Sakit MRCC Siloam Hospital Ahad (24/10)

Sekjen Kemendagri, almarhum Muhammad Hudori
Foto: Dok Republika
Sekjen Kemendagri, almarhum Muhammad Hudori

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengenang sosok Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Muhammad Hudori, yang meninggal dunia Ahad malam (24/10), sebagai sosok pekerja keras. "Almarhum sosok pekerja keras, tidak pernah mengeluh," kata Tjahjo dalam keterangannya di Jakarta, Senin (25/10).

Tjahjo, yang pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pada 2014-2019, mengenal Hudori hingga menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri. Tjahjo mengenal Hudori sebagai sosok yang loyal sehingga layak apabila Mendagri Tito Karnavian menunjuknya sebagai Sekjen Kemendagri pada 2020. "Saya mengenal beliau sejak eselon II sampai Dirjen Bangda. Beliau sosok yang loyal dan wajar Pak Mendagri, Pak Tito, memilih beliau sebagai Sekjen Kemendagri," ujar Tjahjo.

Baca Juga

Muhammad Hudori meninggal dunia di Rumah Sakit MRCC Siloam Hospital Jakarta, Ahad malam (24/10). Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Benni Irwan mengatakan Hudori memang mengalami sakit dalam beberapa waktu terakhir. Namun diagnosa penyakitnya belum diketahui. "Beberapa waktu terakhir memang beliau sakit, namun belum diketahui pasti penyakitnya. Mohon doa semoga Almarhum diampunkan dosanya," kata Benni.

Muhammad Hudori dilantik Tito Karnavian sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen Kemendagri pada 23 Maret 2020, yang kemudian sebagai Sekjen Kemendagri definitifmenggantikan Hadi Prabowo.Sebelum menjadi Sekjen Kemendagri, pria kelahiran Pandeglang, 5 April 1968 tersebut pernah menjabat sebagai Dirjen Bangda (2019-2020), Direktur Kawasan, Perkotaan dan Batas Negara Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (2018-2019), Direktur Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah Ditjen Bangda (2015-2018) serta Direktur Pengembangan Wilayah Ditjen Bangda (2014-2015).

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement