REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) telah mencapai target vaksinasi 70 persen dari 52 juta penduduknya. Bulan depan, pemerintahnya siap membuka jalan untuk kembali ke kehidupan normal hidup bersama Covid-19.
Seperti dilansir laman Korean Herald, Senin (25/10), Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mencatat sebanyak 35,94 juta penduduk telah menerima dosis kedua vaksin Covid-19. Negara tersebut memulai kampanye vaksinasi nasional pada akhir Februari lalu.
Pencapaian tersebut datang ketika Korsel akan secara bertahap menghapus pembatasan Covid-19 mulai November. Skema yang dijuluki "Hidup dengan Covid-19" Korsel ini akan mulai berlaku pada November awal.
Artinya, Covid-19 akan diperlakukan sebagai penyakit pernapasan menular saja, seperti influenza musiman dengan tetap menerapkan jarak sosial yang dipermudah. Pemerintah berharap vaksinasi akan semakin meningkat kedepannya.
Pekan lalu Menteri Kesehatan Korsel Kwon Deok-cheol mengatakan, pemerintah akan memulai kembali aktivitas normal secara bertahap mulai 1 November. Dia mengajukan pergeseran yang semula dijadwalkan pada pertengahan November.
Diharapkan juga, sekurangnya 85 persen dari semua warga Korsel dan warga asing yang tinggal di Korsel diinokulasi penuh pada awal tahun depan. Hal ini turut mengharapkan bahwa negara tersebut menciptakan herd immunity.
Sebagian besar Korsel berhasil mengatasi pandemi tanpa memberlakukan lockdown atau karantina wilayah ketat seperti yang diberlakukan banyak negara. Korsel menjalani pengujian dan penelusuran intensif untuk kasus-kasus baru yang muncul.
Dilansir laman Al Arabiya, Senin (25/10), Korsel juga telah berjuang menekan gelombang keempat Covid-19 sejak musim panas lalu. Kasus harian baru mencapai 3.000 untuk pertama kalinya pada bulan lalu, meskipun mereka membawa lebih sedikit kasus kritis dan kematian. KDCA melaporkan 1.508 kasus baru pada Jumat.