REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Puluhan warga di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, harus dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat diduga keracunan makanan berupa nasi kotak yang dibagikan panitia saat kegiatan keagamaan.
"Data sementara, ada 42 warga Kampung Babakansirna, Desa Cibaregbeg yang diduga mengalami keracunan usai menyantap paket nasi kotak yang dibagikan panitia acara keagamaan pada Minggu (24/10)," kata Kepala Puskesmas Sagaranten Sudarna kepada wartawan di Sukabumi, Senin (25/10).
Informasi yang dihimpun, awalnya puluhan warga yang menyantap hidangan nasi kotak yang berisi nasi, mi telor dan daging ayam tidak mengalami gejala keracunan, namun pada Senin (25/10) pagi mulai satu persatu dari mereka mengeluh mual-mual, pusing hingga muntah-muntah.
Bahkan jumlah warga yang mengalami gejala keracunan pun terus bertambah hingga saat ini yang totalnya mencapai 42 orang. Warga yang tidak mengalami keracunan tanpa dikomandoi memberikan bantuan kepada korban dengan mengevakuasinya ke puskemas.
Dari 42 korban keracunan sebanyak 28 orang mengalami gejala ringan dan sudah diizinkan untuk pulang atau rawat jalan, namun jika gejalanya kembali meningkat agar segera datang lagi ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sementara 14 orang lainnya harus diinfus dan menjalani rawat inap di Puskesmas Sagaranten karena kondisi badannya lemah karena banyak kehilangan cairan tubuh serta masih mengalami mual, pusing hingga muntah-muntah.
"Kami masih berkoordinasi dengan petugas lainnya baik dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi maupun kepolisian dari Polsek Sagaranten untuk mencari tahu penyebab keracunan massal ini. Namun, dugaan sementara puluhan warga yang mengalami keracunan akibat menyantap nasi kotak yang dibagikan saat mengikuti acara keagamaan," tutur Sudarna menambahkan.
Sementara Kepala Seksi Kerja sama dan Humas Dinas Polisi Pamong Praja Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan seluruh korban sudah mendapatkan penanganan medis dan mendapatkan pemeriksaan serta perawatan dari tenaga kesehatan.
Tetapi, tidak menutup kemungkinan hingga Senin malam ini jumlah warga yang mengalami gejala keracunan usai menyantap paket nasi kotak akan bertambah, karena korban tidak datang bersamaan.