Senin 25 Oct 2021 22:03 WIB

Jelang Muktamar, Tokoh Muda NU: Jangan Mudah Terprovokasi

Muktamar NU merupakan momentum untuk konsolidasi

Red: Nashih Nashrullah
Muktamar NU merupakan momentum untuk konsolidasi. Ilustrasi kader NU
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Muktamar NU merupakan momentum untuk konsolidasi. Ilustrasi kader NU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tokoh muda NU Indonesia Timur Abdul Hamid Rahayaan mengimbau kepada seluruh pengurus NU di tingkatan wilayah maupun cabang se Indonesia untuk tidak ikut larut dalam intrik politik pemilihan Ketua Umum PBNU menjelang Muktamar NU di Lampung nanti. 

“Jadi, saya mengimbau kepada seluruh pengurus NU untuk tidak ikut-ikutan arus dan apalagi terprovokasi satu kelompok yang membuat panas suasana jelang Muktamar NU di Lampung nanti,” ujarnya kepada pers di Jakarta, Senin (25/10) 

Baca Juga

Munas dan Konbes NU kemarin telah memutuskan Muktamar NU ke 34 akan digelar di Provinsi Lampung pada 23-25 Desember 2021. Atas keputusan itu, saat ini telah muncul beberapa tokoh NU yang akan maju menjadi calon ketua umum PBNU. Akibat pencalonan itulah suasana jelang Muktamar NU menjadi panas dan riuh.   

Abdul Hamid mengatakan jika pengurus NU arus bawah ikutan terpengaruh dan terbawa arus, maka akan memperkeruh suasana Muktamar NU. “Untuk itulah, pengurus NU harus tetap solid dan tenang menghadapi semua tahapan menjelang Muktamar NU ini,” kata penasihat pribadi Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj ini.