REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, cakupan vaksinasi dosis kedua di Indonesia relatif tertinggal jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, serta negara-negara lain di Eropa.
Meskipun begitu, kata dia, relaksasi kegiatan yang dilakukan di Indonesia sudah cukup banyak dan dilaksanakan beriringan dengan protokol kesehatan yang ketat serta penguatan 3M dan 3T.
“Dibandingkan dengan negara di Eropa, Singapura, dan Malaysia, cakupan vaksinasi dosis 2 Indonesia masih relatif tertinggal,” jelas Luhut saat konferensi pers evaluasi PPKM, dikutip Selasa (26/10).
Luhut mengatakan, dengan tren penurunan kasus yang dapat terus dipertahankan, maka SDM yang ada dapat dikerahkan untuk mengejar capaian vaksinasi dosis kedua.
Saat ini, capaian vaksinasi di Jawa dan Bali sudah berada di atas rata-rata nasional. Namun, menurut Luhut, capaian dosis kedua di Jawa dan Bali masih belum pada level yang aman, terutama untuk lansia.
Baca juga : Luhut Ungkap Modus Pelanggaran PeduliLindungi
Luhut mengatakan, akselerasi vaksinasi Covid-19 terutama untuk lansia penting terus dilakukan, mengingat tingginya angka kematian pada kalangan lansia. Selain itu, percepatan vaksinasi ini juga berpengaruh terhadap status level PPKM tiap daerah.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per Senin (25/10), vaksinasi dosis pertama tercatat telah diberikan kepada 113.424.379 masyarakat di seluruh Indonesia. Sedangkan vaksinasi dosis kedua baru diberikan kepada 68.264.009 masyarakat.