Jatim Ajak Jepang Perkuat Kerja Sama
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jatim Ajak Jepang Perkuat Kerja Sama (ilustrasi). | Foto: Wahyu Putro/Antara
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Duta Besar Jepang untuk Indonesia H.E.Kanasugi Kenji mempererat kerja sama khususnya bidang pendidikan dan perdagangan.
Menurutnya, kerja sama bisa diwujudkan dalam bentuk beasiswa dan pertukaran pelajar. Hal itu dinilai penting untuk meningkatkan kualitas ketrampilan dan SDM sekaligus Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim.
“Kami berharap ada penguatan kerja sama di bidang pendidikan, baik berupa beasiswa, vocational training, maupun pertukaran pelajar. Beasiswa apa saja yang bisa menaikkan keterampilan kami harap bisa dilakukan” kata Khofifah di Surabaya, Selasa (26/10).
Khofifah melanjutkan, penguatan kerja sama bidang pendidikan juga bisa dilakukan dalam sektor kesehatan yang bersifat aplikatif dengan rumah sakit (RS) di Jatim. Salah satunya bekerja sama dengan RSUD dr. Soetomo Surabaya.
Di bidang perdagangan, Khofifah memaparkan, sejak 2017-2021, neraca perdagangan Jawa Timur dengan Jepang menunjukkan surplus bagi Jawa Timur. Khususnya untuk periode Januari-September 2021 yang mencapai 1,8 miliar dolar AS. Rinciannya, nilai ekspor Jawa Timur ke Jepang sebesar 2,4 miliar dolar AS dan nilai impor Jawa Timur dari Jepang sebesar 530 juta dolar AS.
“Untuk periode Januari hingga September 2021, Jepang merupakan negara tujuan ekspor Jawa Timur yang berada di urutan ke-2, dan berada dalam urutan ke-6 sebagai negara pengimpor ke Jawa Timur,” ujar Khofifah.
Selanjutnya, dari sisi investasi, sejak 2010 hingga semester pertama 2021, Jepang tercatat berinvestasi di Jatim sebanyak 203 bidang usaha di 23 kabupaten/ kota dengan nilai investasi sebesar 2,88 miliar dolar AS. Beberapa bidang usaha terbesar yaitu sektor industri makanan, industri kayu, industri kertas, industri logam, dan industri farmasi.
"Agar ekonomi di Jawa Timur terus tumbuh berkualitas dan inklusif, saya siap menggelar lebar 'karpet merah' bagi para investor di Jatim. Karpet merah yang dimaksud adalah membuka lebar untuk investasi baik PMA maupun PMDN di Jatim,” ujar Khofifah.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji menyampaikan, ini adalah kali pertama ia berkunjung secara resmi ke Jawa Timur. Ia juga menyampaikan bahwa ada 105 perusahaan Jepang dan 603 warga negara Jepang yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, ia berharap aktivitas ekonomi terus bergerak untuk meningkatkan hubungan yang baik antara Indonesia dan Jepang.
Dubes Jepang itu menyampaikan harapannya agar Khofifah bersedia mendengarkan keluh kesah dari perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Jawa Timur. Sehingga diharapkan terjalin komunikasi yang baik antara Pemprov Jatim dan perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Jawa Timur.
"Kami dapat bertukar pendapat tentang adanya hubungan antara Jepang dan Indonesia. Bagaimana kami memperkuat hubungan itu dan saya juga menyampaikan ke Gubernur Khofifah untuk terus mendengar suara-suara dari perusahaan Jepang yang ada di Indonesia," kata dia.