REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Siswa dan guru yang mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Bandung dan dinyatakan positif Covid-19 terus bertambah sejak dilakukan tes PCR pada Jumat (15/10) lalu hingga saat ini. Total sebanyak 117 siswa dan guru terpapar Covid-19 hingga Selasa (26/10) pukul 12.00 WIB.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara mengatakan, siswa dan guru di 157 sekolah telah dilakukan tes PCR dari target sekolah sebanyak 212. Sampel yang sudah diperiksa sebanyak 5.993 dengan hasil yang sudah keluar sebanyak 3.530 sampel.
"Jumlah sampel yang sudah diperiksa 5.993. Jumlah yang sudah keluar hasil 3.530 dengan hasil positif 117 orang atau tiga persen dan negatif 3.413 orang atau 97 persen," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (26/10).
Ia menuturkan, dari total 117 yang dinyatakan positif Covid-19 terdiri dari 105 orang siswa dan 12 orang guru. Sedangkan total sekolah yang didapati kasus positif Covid-19 melebihi lima persen sebanyak 22 sekolah, 1-5 persen sebanyak 33 sekolah dan nol persen sebanyak 40 sekolah.
Sebelumnya, sebanyak 14 sekolah di Kota Bandung yang sempat melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) kembali beralih ke pembelajaran tatap muka (PJJ) akibat kasus Covid-19. Siswa dan guru di sekolah tersebut terpapar Covid-19 melebihi angka lima persen.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Cucu Saputra mengatakan terdapat 14 sekolah yang kembali menyelenggarakan PJJ akibat terdapat kasus Covid-19. Keempat belas sekolah tersebut terdiri dari 5 SD, 2 SMP, 2 SMA, 4 SMK dan 1 SLB.
“Sesuai ketentuan tindak lanjut surveilans, 14 sekolah tersebut harus kembali melaksanakan PJJ karena jumlah siswa guru yang terpapar berada pada persentase lebih 5 persen,” ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima, Ahad (25/10).
Hingga 21 Oktober, ia menuturkan terdapat 80 siswa dan empat guru terpapar Covid-19. Terdapat 2.511 sampel memiliki hasil negatif sedangkan 864 sampel masih menunggu hasil.
"Sekolah belum dapat diklasifikasikan sebagai klaster penyebaran Covid-19. Saat ini Disdik masih menunggu hasil entry dan exit test yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung," katanya.