REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Bupati Bogor Ade Yasin menegaskan capaian vaksinasi Covid-19 di wilayahnya terbanyak dibandingkan kota/kabupaten lain di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), meski secara hitungan persentase berada di posisi paling rendah.
"Makanya jangan hanya lihat persentase, kalau dari jumlah jiwa yang sudah divaksinasi dosis satu dan dua, sudah di atas dua juta jiwa. Tapi karena sasarannya banyak, jadi persentasenya rendah," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu.
Pasalnya, merujuk data vaksinasi Covid-19 dosis pertama di kota/kabupaten wilayah Jabodetabek pada 22 Oktober 2021, capaian vaksinasi Kabupaten Bogor paling banyak, yaitu 1,99 juta dosis atau 47,14 persen dari target.
Kemudian, capaian vaksinasi terbanyak kedua yaitu Kabupaten Bekasi dengan 1,7 juta dosis atau 70,70 persen dari target. Sementara, capaian vaksinasi paling sedikit yaitu Kota Bogor dengan 704 ribu dosis atau 86,03 persen dari target.
Ade Yasin menyebutkan bahwa kini dirinya hanya fokus untuk mengentaskan capaian vaksinasi Covid-19 sebanyak 70 persen pada akhir Desember 2021. Ia mengaku tak ambil pusing saat dikeluarkan dari wilayah aglomerasi Jabodetabek, yang sebagian besar kini berstatus PPKM Level 2.
Kabupaten Bogor dikeluarkan dari wilayah aglomerasi karena capaian vaksinasi masih di bawah 50 persen dari target, sebagai syarat masuk PPKM Level 2. "Ya konsekuensinya, saat beberapa daerah yang masuk aglomerasi sudah semakin longgar, kami masih sedikit lebih ketat," kata Ade Yasin.
Target vaksinasi yang cukup tinggi, yakni lebih dari 4,2 juta jiwa membuat Pemkab Bogor sedikit kesulitan. Selain itu, luas wilayah dan geografis Kabupaten Bogor berupa pegunungan membuat beberapa lokasi sulit dijangkau.