Selasa 26 Oct 2021 16:42 WIB

Bantul Prioritaskan Bangun Jalan Desa Dukung Perekonomian

Masih ada sebagian ruas jalan di Bantul yang sudah beraspal namun kondisinya rusak.

Proses pembangunan Jembatan Kretek II di Samas, Bantul, Yogyakarta, Senin (20/9). Jembatan ini sebagai penghubung Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) antara ruas jalan Samas-Kretek-Parangtritis. Jembatan dengan panjang 2.015 meter ini menelan biaya Rp 364 miliar, dengan rencana waktu pembangunan selama dua tahun.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Proses pembangunan Jembatan Kretek II di Samas, Bantul, Yogyakarta, Senin (20/9). Jembatan ini sebagai penghubung Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) antara ruas jalan Samas-Kretek-Parangtritis. Jembatan dengan panjang 2.015 meter ini menelan biaya Rp 364 miliar, dengan rencana waktu pembangunan selama dua tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan perdesaan untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat maupun pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat.

"Desa Wukirsari ini memiliki banyak sekali UMKM, ada UMKM batik, UMKM wayang, kayu atau mebeler, kemudian industri makanan," kata Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.

Proyek pembangunan ruas jalan Sindet-Plencing sepanjang 532 meter dengan dana sebesar Rp 586 juta bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tersebut merupakan salah satu pekerjaan dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul Tahun 2021.

"Dan jalan ini merupakan sarana prasarana ekonomi yang harus kami bangun agar mobilitas barang dan jasa itu lancar, kalau mobilitas barang dan jasa lancar, sehingga ekonomi tumbuh, pembangunan semacam ini akan terus menjadi prioritas," katanya.

Bupati juga mengatakan, selama kepemimpinannya di Bantul, infrastruktur perdesaan menjadi prioritas penting untuk pemulihan ekonomi. "Di samping itu, juga aspirasi masyarakat, seperti di Pedukuhan Nogosari, Desa Wukirsari, agar segera dibangun infrastruktur yang memadai sangat kenceng, sangat tinggi aspirasinya, jadi ini juga merupakan jawaban atas aspirasi itu," katanya.

Apalagi, kata Bupati, masih ada sebagian ruas jalan di Bantul yang sudah beraspal namun kondisinya rusak, karena pembangunan sudah dilakukan puluhan tahun lalu, sehingga butuh perbaikan atau peningkatan untuk memperlancar akses ekonomi masyarakat sekitar.

"Contohnya jalan ini dibangun 30 tahun lalu, dan kondisi rusak parah, sehingga harus segera kamimtangani, walaupun bertahap karena dihitung mulai titik sini sampai bawah wilayah Pedukuhan Singosaren sekitar tiga kilometer," katanya.

Dengan demikian, lanjut Bupati, tahun depan akan dianggarkan kembali pembangunan jalan desa di ruas jalan lainnya. "Mudah-mudahan dua kali lagi pembangunan atau dua kali APBD, akan selesai, karena kami juga harus memperhatikan daerah-daerah yang lain, kelurahan lain yang butuh pembangunan jalan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement