REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan ripsiko penularan Covid-19 di dalam pesawat. Ia menduga penularan Covid-19 dapat terjadi ketika membuka masker dan makan sembari mengobrol di dalam pesawat.
"Membuka masker dan makan sambil banyak bercakap-cakap tentu meningkatkan risiko penularan pula jadinya walaupun pesawat sudah dilengkapi dengan Hepa filter dan lainnya," kata Prof Tjandra dalam keterangannya, Selasa (26/10).
Prof Tjandra mendapati pihak maskapai penerbangan membagikan makanan dan minuman pada penumpang rute perjalanan tertentu. Sebagian penumpang memilih mengonsumsi makanan dan minuman di dalam pesawat.
"Pada kenyataannya, baik di penerbangan Jakarta ke Bali dan juga sebaliknya maka orang yang duduk di sebelah saya membuka bungkusan makanan dan menyantapnya di pesawat," ujar Prof Tjandra.
Selain itu, Prof Tjandra merekomendasikan penumpang pesawat tetap mengenakan masker ketika pemeriksaan kartu tanda penduduk (KTP) dan tiket pesawat. Sebab ia menemukan penumpang diminta membuka masker di bandara Ngurah Rai. Ia menduga maksudnya untuk mengecek apakah wajah sesuai dengan yang di kartu pengenal.
"Padahal saat itu cukup banyak orang yang antri dalam beberapa baris, petugas dan lain-lain. Sehingga membuka masker walaupun sebentar tentu membuat risiko untuk terjadinya penularan. Baiknya keharusan buka masker ini tidak perlu dilakukan," tutur Prof Tjandra.
Tjandra mengimbau masyarakat mengikuti pola kehidupan baru bersama Covid-19. Dengan begitu melandainya kasus Covid-19 di Tanah Air akan membuat lebih banyak orang bepergian dengan aman. "Kita semua perlu belajar menyesuaikan diri, baik masyarakat luas maupun para petugas dan penentu kebijakan publik," ucap Prof Tjandra.