REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Jumlah warga China yang terinfeksi flu burung meningkat tahun ini. Para ahli menyatakan jenis virus yang beredar sebelumnya tampaknya telah berubah dan mungkin lebih menular ke manusia.
China melaporkan 21 infeksi manusia dengan subtipe H5N6 flu burung pada 2021 ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meskipun jumlahnya jauh lebih rendah daripada ratusan orang yang terinfeksi H7N9 pada 2017, infeksi serius menyebabkan banyak orang sakit kritis dan sedikitnya enam orang meninggal.
"Peningkatan kasus manusia di China tahun ini mengkhawatirkan. Ini virus yang menyebabkan kematian tinggi," kata profesor patologi komparatif di Erasmus University Medical Center di Rotterdam, Thijs Kuiken.
WHO melaporkan sebagian besar kasus telah bersentuhan dengan unggas dan tidak ada kasus penularan dari manusia ke manusia yang dikonfirmasi. Penyelidikan lebih lanjut segera diperlukan untuk memahami risiko dan peningkatan tumpahan ke orang-orang.