Terapis Gigi dan Mulut Komitmen Edukasi Soal Covid-19
Red: Fernan Rahadi
Pelantikan Ketua Umum Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI) terpilih periode 2021-2025 Zaeni Dahlan, pada MUNAS VIII PTGMI di Banjarmasin Kalimantan Selatan. | Foto: dokpri
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terapis gigi dan mulut menegaskan komitmennya untuk terus berada di garis terdepan memberikan edukasi kepada masyarakat dalam penerapan protokol Kesehatan dan kebiasaan baru dalam upaya mengatasi penyebaran virus Covid-19. Hal ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang sudah berjalan selama ini termasuk di masa pandemi.
"Itu menjadi salah satu pengabdian kami kepada masyarakat di masa pandemi. Kita bahu membahu mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19," kata Ketua Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI), Zaeni Dahlan, yang terpilih dalam Musyawarah Nasional VIII di Banjarmasin, Kalsel, dalam siaran tertulisnya, Senin (25/10).
Dijelaskannya, PTGMI merupakan organisasi profesi tempat berhimpun para terapis gigi dan mulut seluruh Indonesia yang memiliki peran sebagai pembina, pengayom, pengembang dan pengawas mutu pendidikan, pelatihan, ilmu dan teknologi serta pelayanan profesi terapi gigi dan mulut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
Pada tanggal 21-24 Oktober kemarin, PTGMI melaksanakan Musyawarah Nasional VIII yang bertempat di Hotel G’Sign Kota Banjarmasin Propinsi Kalimantan Selatan yang mengambil tema “Melangkah Pasti, Mencapai Keunggulan Profesi”.
"Ini menggambarkan niat dan komitmen profesi terapis gigi dan mulut Indonesia untuk terus menunjukkan kepedulian dan pengabdian kami sebagai tenaga kesehatan," kata Zaeni.
MUNAS VIII PTGMI adalah hirarki tertinggi organisasi dengan menghadirkan utusan Dewan Pengurus Daerah dari 34 provinsi seluruh Indonesia. Pada MUNAS VIII para utusan memilih dan menetapkan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat PTGMI untuk periode 2021-2025.
Pada MUNAS VIII 2021 ini juga, terapis gigi dan mulut se-Indonesia menyatakan dukungan terhadap upaya pemerintah dalam mengimplementasikan transformasi kesehatan. Para terapis gigi dan mulut berjanji untuk berupaya lebih giat dalam menunjukkan kinerja pelayanan kesehatan gigi dan mulut sehingga derajat Kesehatan masyarakat yang lebih baik akan tercapai.
Wujud dari dukungan terhadap transformasi Kesehatan dilaksanakan melalui program peningkatan dan pengembangan profesi melalui pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta mutu pelayanan profesi yang berdasarkan keilmuan yang diakui baik di tingkat nasional maupun internasional. Tujuan akhirnya adalah memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terbaik untuk masyarakat Indonesia.
"Walaupun kesehatan gigi dan mulut belum menjadi perhatian utama dalam upaya pelayanan kesehatan, terapis gigi dan mulut tetap berkomitmen untuk menjalankan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berorientasi kepada peningkatan status kesehatan masyarakat," ujarnya.
Hal ini ditempuh melalui pelayanan interprofessional collaboration atau kolaborasi antar profesi yang tujuannya adalah untuk menyediakan akses pelayanan Kesehatan gigi dan mulut secara merata kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Pada MUNAS VIII ini juga terapis gigi dan mulut se-Indonesia menyatakan kesiapsediaan untuk terus menerus berperan serta dalam penerapan strategi penanggulangan pandemi Covid-19.
"Kami akan terus berada di garis terdepan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dan kebiasaan baru dalam upaya mengatasi penyebaran virus Covid-19," katanya.