Selasa 26 Oct 2021 18:14 WIB

Sholat Sunnah Syuruq dan Sholat Dhuha, Ini Perbedaannya 

Sholat Syuruq dan sholat dhuha mempunyai sejumlah perbedaan

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Sholat Syuruq dan sholat dhuha mempunyai sejumlah perbedaan. Ilustrasi sholat dhuha berjamaah
Foto: Republika/Agung Supri
Sholat Syuruq dan sholat dhuha mempunyai sejumlah perbedaan. Ilustrasi sholat dhuha berjamaah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sholat syuruq (isyraq) dan sholat dhuha adalah dua sholat sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Umat Islam yang mengamalkan sholat sunnah ini akan mendapatkan keutamaan dan pahala yang besar. 

Namun, mungkin masih banyak orang sulit untuk membedakan antara sholat syuruq dan sholat dhuha ini.

Baca Juga

Dikutip dari laman elbalad, banyak orang yang tidak mengetahui tentang perbedaan sholat syuruq dan dhuha, seperti waktu pelaksanannya maupun doa yang dibaca saat melakukan dua sholat sunnah tersebut.

Salah satu pendapat menyebut sholat syuruq termasuk sholat dhuha. Tetapi, disebut sholat syuruq jika sholatnya dikerjakan di awal waktu setelah matahari terbit, dan sudah naik sekitar satu tombak. Sedangkan jika dilakukan di akhir atau pertengahan waktu, maka disebut dengan sholat dhuha.

Sholat syuruq hukumnya sunnah muakkad menurut pendapat mayoritas ulama. Sementara berdasarkan Mazhab Imam Abu Hanifah, sholat dhuha dikerjakan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak 12 rakaat.

Sedangkan dalam hal keutamaan, tidak ada perbedaan antara sholat syuruq dan sholat dhuha. Karena, Rasulullah SAW telah mengatakan kepada para sahabatnya, seperti yang diriwayatkan Abu Darda: 

أوصاني خليلي بثلاثٍ: بِصيامِ ثلاثةِ أيامٍ من كلِّ شهرٍ ، وألا أنامُ إلَّا علَى وِترٍ، وسُبحةِ الضُّحَى في السَّفرِ والحضَرِ

Artinya: “Kekasihku (Rasulullah) mewasiatkan kepaku tiga hal: berpuasa tiga hari setiap bulan, sholat witir sebelum tidur, dan melakukan sholat dhuha saat bepergian dan di rumah.” Sementara, nama-nama lain telah disebutkan dalam sholat Dhuha, antara lain adalah sholat Ishraq.

Sholat syuruq dan dhuha memiliki waktu yang berbeda. Sholat dhuha boleh dikerjakan setiap saat setelah matahari terbit sampai 10 menit sebelum adzan dzuhur. Sedangkan waktu sholat syuruq dimulai ketika matahari terbit dengan ketinggian satu tombak sampai akhir waktu yang diharamkan sholat.

Diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa sholat syuruq dikerjakan sebanyak dua rakaat, dan siapa yang mengerjakannya akan mendapatkan pahala haji dan umrah.

مَن صلى الفجرَ في جماعةٍ، ثمّ قَعَد يَذْكُرُ اللهَ حتّى تَطْلُعَ الشمسُ، ثمّ صلى ركعتينِ، كانت له كأجرِ حَجَّةٍ وعُمْرَةٍ

“Barangsiapa yang menunaikan ibadah sholat subuh berjama’ah di masjid, kemudian ia duduk berzikir mengingat Allah hingga matahari terbit, kemudian ia mengerjakan sholat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah.”

Waktu sholat dhuha yang benar adalah ketika matahari terbit dan  panasnya menyengat. Imam Ath Thahawi berkata,  "Dan waktu yang dipilih adalah ketika seperempat siang telah berlalu." Tidak ada perselisihan di antara para fuqaha bahwa lebih baik melakukan sholat Dhuha ketika matahari sedang tinggi dan sangat panas. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

صلاة الأوّابين حين ترمض الفصال “Sholat Awwabin (sholat dhuha) waktunya adalah ketika unta merasakan panas.” 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement