Selasa 26 Oct 2021 18:41 WIB

Tantangan Golkar di Bawah Airlangga, Ini Catatan Pengamat

Airlangga dinilai mampu meredam konflik internal Golkar

Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, dinilai mampu meredam konflik internal Golkar.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, dinilai mampu meredam konflik internal Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pascapemilu 2019, Partai Golkar menjadi salah satu partai yang paling stabil menjaga soliditas internalnya. Hal ini dinilai tidak terlepas dari kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum yang mampu mempersatukan seluruh kader dan mensinergikannya dengan agenda pemerintah. 

Menurut pengamat politik Poldata Indonesia, Fajar Arif Budiman, sebagai partai besar, Partai Golkar kerap rentan terhadap konflik. Namun faktor kepemimpinan Airlangga dinilai menjadi kunci kohesifitas politik internal. 

Baca Juga

Terlebih dalam situasi ekonomi dan politik yang sulit, kepemimpinan Airlangga dianggap menjadi kunci kesuksesan bertransformasi partai berlambang beringin tersebut menjadi partai yang lebih kokoh. 

Alumni Kebijakan Publik Universitas Padjajaran tersebut menilai faktor kepemimpinan Airlangga Hartarto yang berbasis kinerja, tenang dan cerdas menjadi ciri keunggulan dalam menyelesaikan berbagai persoalan. 

“Saya kira selama Partai Golkar dipimpin Airlangga Hartarto, komunikasi internal sangat baik dan beliau mampu menyeimbangkan berbagai kekuatan, sehingga dinamika dan soliditas partai Golkar dapat terjaga,” kata dia dalam sebuah diskusi daring, Selasa (26/10).  

Hal yang sama juga, menurut dia, menjadi kunci bagi Airlangga sebagai Menko Perekonomian dan Ketua Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi menghadapi situasi sulit saat ini. 

Fokus terhadap kinerja, ketenangan, kolaborasi dan kemampuan mengembangkan solusi adalah ciri khas kepemimpinan Airlangga yang sesuai dengan semangat zaman hari ini.  

Menurut Fajar, kader Partai Golkar tampak solid mendukung kebijakan pemerintah. Dia menyebut aspek senergitas politik sebagai salah satu kunci penanganan pandemi disamping kolaborasi antara seluruh elemen masyarakat dan pemerintah. 

Dia menilai Partai Golkar, juga beserta partai politik lainnya, memberikan dukungan kepada pemerintah, serta masyarakat, dalam menghadapi pandemi. 

“Di sini Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian dan Ketua PCPEN ikut memainkan peran penting dalam mengkoordinasikan dan mengoneksikan berbagai pilar politik penting di masyarakat,” kata dia.     

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَاِنْ عُثِرَ عَلٰٓى اَنَّهُمَا اسْتَحَقَّآ اِثْمًا فَاٰخَرٰنِ يَقُوْمٰنِ مَقَامَهُمَا مِنَ الَّذِيْنَ اسْتَحَقَّ عَلَيْهِمُ الْاَوْلَيٰنِ فَيُقْسِمٰنِ بِاللّٰهِ لَشَهَادَتُنَآ اَحَقُّ مِنْ شَهَادَتِهِمَا وَمَا اعْتَدَيْنَآ ۖاِنَّآ اِذًا لَّمِنَ الظّٰلِمِيْنَ
Jika terbukti kedua saksi itu berbuat dosa, maka dua orang yang lain menggantikan kedudukannya, yaitu di antara ahli waris yang berhak dan lebih dekat kepada orang yang mati, lalu keduanya bersumpah dengan nama Allah, “Sungguh, kesaksian kami lebih layak diterima daripada kesaksian kedua saksi itu, dan kami tidak melanggar batas. Sesungguhnya jika kami berbuat demikian tentu kami termasuk orang-orang zalim.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 107)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement