REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Yatim menyelenggarakan grand launching 'Human Development Index Program' di halaman Masjid At-Taqwa, Cikeusik, Pandeglang, Banten, pada Selasa (26/10). Program tersebut merupakan program bantuan pembangunan sarana publik yang telah selesai dibangun di Provinsi Banten.
Sarana publik yang dibangun ini di antaranya 12 pesantren, satu masjid dan mushola, lima rumah harapan, empat jembatan, dan 24 sarana toilet umum. Direktur Utama Rumah Yatim, Nugroho Bejo Wismono, menyampaikan, Rumah Yatim ingin membuat Kabupaten Pandeglang jauh lebih baik.
Salah satu hal yang potensial dikembangkan, jelas Nugroho, yaitu sektor pariwisata. Pariwisata di Pandeglang perlu ditumbuhkan karena sektor tersebut punya efek domino yang signifikan terhadap sektor-sektor lain sehingga bisa menumbuhkan semua sektor ekonomi.
Misalnya jasa transportasi, penginapan, kuliner, dan lainnya. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat semakin baik dan seluruh sektor pun menjadi berkembang.
"Banyak yang akan tumbuh dengan menumbuhkan pariwisata. Semua sektor akan berkembang. Orang datang itu butuh banyak hal di antaranya transportasi. Butuh makan, penginapan, dan mungkin oleh-oleh. Ini potensi pasar yang luar biasa," ujarnya dalam agenda peluncuran yang ditayangkan secara virtual.
Nugroho juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Pandeglang dan jajaran Kecamatan Cikeusik, dan berbagai pihak lain yang mendukung. Keberadaan aparatur negara, TNI, dan Polri tentu ini menjadi energi tersendiri bagi Rumah Yatim.
Dia menyampaikan, Rumah Yatim menjembatani orang yang memiliki dana dan masyarakat yang membutuhkan sehingga terjadi sinergi yang baik. Dia berharap jalan kebaikan ini menjadi satu ladang amal bagi seluruh masyarakat. Dia meyakini bahwa di setiap kesulitan ada kemudahan.
"Saat ini berdonasi sangat mudah, semudah belanja online. Orang-orang muda itu banyak berdonasi. Pembangunan itu banyak disumbang oleh anak-anak muda. Memang kecil mungkin Rp 10 ribu atau Rp 15 ribu. Tetapi karena jumlahnya banyak maka jadi sesuatu luar biasa buat kita semua," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Gogo itu berharap acara ini, bisa memberikan spirit dan semangat masyarakat Banten, bahwa dengan keterbatasan yang ada, tidak menjadikan semangatnya surut, justru dengan keterbatasan yang ada, masyarakat Banten bisa bangkit dan lebih solid. Gogo menambahkan, donasi dari para donatur, merupakan stimulus untuk menggerakan masyarakat untuk saling bekerja sama dalam pembangunan setiap daerahnya.
“Melalui donasi ini, mudah-mudahan kedepannya, masyarakat Banten, menjadi lebih baik dan masyarakatnya semakin kompak dan solid,” katanya.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang, Taufik Hidayat mengapresiasi kehadiran Rumah Yatim yang turut berpartisipasi melakukan pembangunan yang dibutuhkan masyarakat di Kecamatan Cikeusik. "Rumah Yatim di Pandeglang memberi inspirasi kepada kami," ucapnya.
Taufik melanjutkan, kehadiran Rumah Yatim juga memberikan motivasi untuk senantiasa bersedekah demi kepentingan bersama khususnya anak yatim. Dia pun berencana mengajak aparatur sipil negara di setda Kabupaten Pandeglang menyisihkan pendapatannya untuk anak-anak yatim.
"Kami ingin mengajak orang lain untuk menyisihkan pendapatan kami di setda Kabupaten Pandeglang untuk anak-anak yatim. Meski sedikit, namun dengan jumlah yang banyak, hasilnya akan banyak," katanya.
Sektor ekonomi Kabupaten Pandeglang berbasis pada pertanian. Sepertiga ekonomi di sana digerakkan oleh sektor pertanian. Sebanyak 42 persen masyarakat Kabupaten Pandeglang adalah bertani. Kecamatan Cikeusik adalah yang paling besar luas hamparan sawahnya. Dari 52.640 hektare lahan pertanian se-Pandeglang, 10 persennya atau seluas 5.169 hektare ada di Cikeusik.
Kegiatan ini dihadiri oleh Setda Kabupaten Pandeglang Drs. H. Taufik Hidayat, M.Si, Kadinsos Kabupaten Pandeglang, MUI Desa Cikeusik H. Sardin, Camat Cikeusik Wahyu Awaludin SE), dan perwakilan dari penerima manfaat.