Selasa 26 Oct 2021 20:12 WIB

Pengamat: tak Ada Jaminan Anies Baswedan Bisa Nyapres

Pengamat menilai jalan Anies Baswedan menuju Pilpres masih terjal.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Direktur Indonesia Publik Institut (IPI), Karyono Wibowo.
Foto: Antara
Direktur Indonesia Publik Institut (IPI), Karyono Wibowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, menganalisa peluang Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024 masih belum terbuka. Sebab, belum ada satu partai politik (Parpol) pun yang menyatakan diri resmi mendukung Anies.

Karyono mengamati, Anies Baswedan memang berada di papan atas dalam sejumlah survei persepsi publik yang mengukur elektabilitas Capres 2024 bersama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Anies juga memiliki modal sosial politik karena pernah menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan, serta menjabat sebagai Gubernur DKI JAKARTA saat ini. 

Baca Juga

"Namun, itu belum cukup untuk melenggang menjadi Capres dan belum cukup untuk memuluskannya menjadi Presiden. Kinerja Anies sebagai gubernur juga belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Belum lagi, dia dipersepsikan dekat dengan kelompok radikal yang bisa menjadi batu sandungan," kata Karyono dalam keterangannya, Selasa (26/10).

Karyono menilai jalan Anies Baswedan menuju Pilpres 2024 masih terjal dan berliku. Anies dianggap memiliki kedekatan dengan PAN, Demokrat dan PKS. Hanya saja PAN telah merapat ke dalam koalisi Pemerintah. Praktis bila Anies mendapat dukungan PKS dan Demokrat sekalipun tak akan bisa memenuhi Presidential Threshold minimal 20 persen.

"Dukungan partai politik masih belum jelas. Meskipun masih ada peluang diusung sejumlah parpol. Tapi, sampai saat ini dukungan parpol masih sumir. Sikap parpol masih wait and see," ucap Karyono.

Karyono menyatakan sikap parpol masih menunggu perkembangan politik sebelum mengusung seorang Capres secara resmi. Menurutnya, peta koalisi masih kabur karena sebagian ketua umum parpol sudah ancang-ancang mau maju dalam kontestasi pilpres, diantaranya Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketum Golkar Airlangga Hartanto.

"Belum lagi, strategi politik saling mengunci mulai nampak. Maka peluang Anies akan ditentukan seberapa kuat Anies menjebol tembok baja yang digembok oleh elit partai. Itulah tantangan terberat Anies dalam kontestasi politik 2024," ucap Karyono.

Sebelumnya, sejumlah relawan mengatasnamakan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024. Koordinator Anies, Laode Basir, mengatakan dukungan itu diberikan lantaran kinerja Anies dalam memimpin Jakarta selama empat tahun ini dinilai sangat baik.

"Kita punya niat baik melihat Anies sudah jaga demokrasi di Jakarta dengan baik karena tidak ada satupun orang yang hina atau bully Anies yang berujung ke aparat penegak hukum," kata Laode di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Rabu (20/10). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement