Selasa 26 Oct 2021 21:51 WIB

Tradisi Kirab Maulid Turut Dukung Pariwisata Maros Sulsel

Umat Muslim di Maros Sulawesi Selatan rayakan Kirab Maulid

Umat Muslim di Maros Sulawesi Selatan rayakan Kirab Maulid. Perayaan Maulid Nabi (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Umat Muslim di Maros Sulawesi Selatan rayakan Kirab Maulid. Perayaan Maulid Nabi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAROS— Ada banyak tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Nusantara. Di Maros, Sulawesi Selatan misalnya, ada Kirab Maulid.

Kirab Maulid sabagai salah satu cara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di kalangan Kekaraengan (Kerajaan) Marusu' turut mendukung sektor pariwisata di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Baca Juga

"Kirab Maulid ini selain melibatkan unsur Kekaraengan Marusu' juga masyarakat setempat, sehingga semuanya dapat berbaur dalam suka cita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW," kata Pemangku Adat Kekaraengan Marusu' Abd Waris Kr Sioja di Kabupaten Maros, Sulsel, Senin (26/10).

Dia mengatakan saat peringatan Maulid umumnya warga akan membuat menu khas dengan hiasan telur warna-warni akan memberikan kesan ceria. 

Dengan kirab atau pawai berkeliling kampung itu yang dijadwalkan pada 28 Oktober 2021, lanjut dia, diharapkan juga dapat mendukung sektor pariwisata di "Butta Salewangang" ini.

Momen itu juga dinilai akan menjadi pemberi semangat pada generasi muda, karena bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Sementara itu, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Maros Ferdiansyah mengatakan, semua kegiatan budaya dan keagamaan akan mendukung sektor pariwisata, khususnya wisata religi.

"Upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata pada masa adaptasi normal baru ini, kami bukan hanya mempromosikan wisata alam, tetapi juga wisata budaya dan religi," katanya.

Karena itu, kegiatan Kirab Maulid ini diharapkan menyedot perhatian pengujung asal Kabupaten Maros, maupun dari luar daerah yang ingin menikmati wisata religi tersebut.   

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement