REPUBLIKA.CO.ID, Ada tiga klan besar Yahudi ketika itu di Madinah, yakni Bani Nadhir, Bani Quraizhah, dan Bani Qainuqa'. Mereka berdomisili di tempat-tempat strategis.
Daerah `Awali (Wadi Mudzainib), Wadi Mahzur dan Wadi Buth¬han yang merupakan sumber air di Madinah, berhasil dikuasai. Selain tanah, mereka juga menguasai perdagangan. Pasar Bani Qainuqa` menjadi pasar paling ramai dan lengkap, sekaligus jantung perekonomian Madinah.
Mereka juga membuat benteng-benteng pertahanan untuk melindungi permukiman mereka. Beberapa di antaranya masih tersisa di Madinah meski sayang kondisinya sangat memprihatinkan, yaitu sebagai berikut:
> Benteng Bani Qainuqa'
Benteng Bani Qaynuqa, barat daya Kota Madinah. Meski mereka tidak menguasai lahan pertanian atau perkebunan, tetapi mereka unggul di bidang perdagangan, kerajinan tangan, dan jual beli emas.
>Benteng Bani Nadhir
Situs yang merupakan tempat tinggal Bani Nadhir ini berada di Wadi Mudzaineb. Tenggara Madinah, sekira 3,5 km dari Masjid Nabawi dan satu kilometer dari Masjid Quba.
>Bani Quraizhah
Mereka tinggal di Wadi Mahzur, Harrah Madinah. Suku ini terkenal piawai bercocok tanam. Mereka memperkenalkan teknologi pertanian seperti budi daya kurma dan gandum.
Pengolah: Nashih Nashrullah
Republika/berbagai sumber